Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gibran Jago dan Kuasai Panggung Debat, Teddy Gusnaidi: Mohon Maaf Sebesar-besarnya

        Gibran Jago dan Kuasai Panggung Debat, Teddy Gusnaidi: Mohon Maaf Sebesar-besarnya Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi meluruskan tuduhan miring yang diarahkan kepada cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang mampu menguasai panggung debat cawapres beberapa hari lalu.

        Soal debat cawapres, kata Teddy, sudah selesai, dan tidak perlu buang waktu untuk memperdebatkannya lagi. Akan tetapi, penting untuk meluruskan hoaks dan fitnah yang dialamatkan kepada Gibran.

        "Urusan debat Pilpres harusnya sudah selesai, hasilnya kan tinggal diserahkan pada masyarakat. Tapi karena masih ada fitnah, maka saya wajib meluruskan, sebagai bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat," kata Teddy.

        Fitnah itu misalkan tuduhan bawa Gibran dibisiki seseorang menggunakan alat.

        "Gibran begitu lancar bicara dan tidak kaku. Saya luruskan ya.., orang normal mana pun kalau didikte saat bicara harusnya kaku, sedangkan Gibran tidak kaku. Mahfud dan Muhaimin yang membaca contekan saja, intonasinya kaku, tidak lancar, apalagi jika mengikuti orang bicara," pungkasnya.

        "Kedua, Gibran difitnah menghafal jawaban. Tentu tujuannya mau memframing bahwa pertanyaan untuk Gibran, sebelumnya telah dibocorkan oleh KPU. Sayangnya yang memfitnah lupa, karena ada pertanyaan pribadi dari Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. Apakah Mahfud dan Muhaimin membocorkan pertanyaan mereka agar Gibran bisa menghafal jawaban?," tandasnya.

        Ia menilai fitnah-fitah itu hanya bentuk sakit hati dan terluka saja melihat ketangkasan dan lancarnya Gibran dalam menyampaikan gagasannya.

        "Sudah terbantahkan ya, secara manusia normal tidak mungkin Gibran bisa lancar bicara jika didikte dan juga tidak mungkin Mahfud Muhaimin mengkhianati Capres mereka dengan membocorkan pertanyaannya ke Gibran. Fitnah ini hanya untuk menyalurkan perasaan sakit hati dan terluka saja,"

        "Maka dari itu, sebagai Juru bicara Partai Garuda, sekaligus Juru bicara Prabowo-Gibran, saya menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya, jika kemampuan Gibran ternyata membuat kalian sakit hati dan terluka. Sekali lagi mohon maaf," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: