Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasca Gempa, Beberapa Pasien RSUD Sumedang Masih Trauma

        Pasca Gempa, Beberapa Pasien RSUD Sumedang Masih Trauma Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Gempa bumi susulan kembali mengguncang Kabupaten Sumedang pada Senin (1/2/2024) malam dengan magnitudo 4,4.

        Menanggapi kejadian tersebut, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Fokus utama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat adalah pada pasien yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

        "Sumedang kemarin mengalami gempa lagi, dan ada beberapa kerusakan di rumah sakit. Fokus kami terutama pada rumah sakit. Kemarin sore, ada asesmen dari Kementerian PUPR yang menyatakan bahwa RSUD Sumedang sudah bisa kembali beroperasi," kata Bey kepada wartawan di Kabupaten Sumedang, Selasa (2/1/2024).

        Baca Juga: Tiket Libur Natal dan Tahun Baru Stasiun Bandung Terjual 74 Persen

        Meskipun demikian, beberapa pasien di RSUD Sumedang masih mengalami trauma, terutama setelah terjadi gempa susulan. Bey memahami situasi dan kondisi pasien tersebut dan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendirikan dua tenda sebagai ruang opname dan satu tenda sebagai ruang operasi.

        "Karena terjadi gempa lagi, ada pasien yang kita juga memahami bahwa mereka trauma dan khawatir gempa akan terjadi lagi. Meskipun secara teknis kondisi RSUD baik, namun 48 pasien dipindahkan kembali ke dalam tenda. Hari ini, Kementerian Kesehatan akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu tenda untuk ruang operasi," jelasnya.

        "Tenda-tenda tersebut memenuhi standar kesehatan dan sudah pasti bukan tenda pengungsi, melainkan tenda khusus untuk rumah sakit," tambahnya.

        Baca Juga: PLN Gandeng Sumitomo Kembangkan PLTSa Kapasitas 50 MW di Jawa Barat

        Berdasarkan data sementara, Bey mengungkapkan bahwa jumlah total pengungsi mencapai 548 orang. Adapun rumah yang mengalami kerusakan ringan berjumlah 303, kerusakan sedang sebanyak 92, dan kerusakan berat mencapai 69. Selain itu, terdapat 14 fasilitas pendidikan yang rusak, 7 tempat ibadah, dan 2 sarana umum yang terdampak.

        "Itu adalah data sementara dan telah mendapatkan tanggapan darurat, yang berarti pemerintah akan melakukan perbaikan," ujarnya.

        Terkait dengan video yang viral mengenai Twin Tunnel Tol Cisumdawu yang mengalami retak akibat gempa, Bey telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Dijamin bahwa terowongan kembar tersebut aman bagi pengendara yang akan menggunakan Tol Cisumdawu.

        "Sudah dapat dipastikan, Kementerian PUPR menjamin bahwa itu aman dan sudah dapat digunakan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: