Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gibran, Politik Anak Muda, dan Masa Depan Ekonomi Indonesia

        Gibran, Politik Anak Muda, dan Masa Depan Ekonomi Indonesia Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dinamika dunia politik Indonesia tampaknya mulai memasuki era baru. Hal itu didasarkan pada mulai banyaknya anak muda dengan keberanian dan tekad yang kuat ikut berpartisipasi langsung menjadi pelaku politik, dari tingkat daerah hingga nasional.

        Biasanya tokoh-tokoh politik nasional didominasi oleh orang-orang yang berada di atas umur 50 tahun ke atas, apalagi untuk menjadi pemimpin masyarakat banyak. Namun, beberapa tahun belakangan satu per satu anak muda mulai menjejakkan kaki untuk menjadi pemegang kepercayaan masyarakat banyak. Hal itu dibuktikan salah satunya dengan banyaknya anak muda yang menjadi pelaku politik di ranah legislatif maupun di ranah eksekutif.

        Baca Juga: Strategi Counter Attack Gibran Jawab Stigma Publik

        Salah satu anak muda yang muncul ke permukaan politik nasional yang sering dibicarakan ialah Gibran Rakabuming. Pembicaraan tentang Gibran makin marak sejak ia dicalonkan oleh Koalisi Indonesia Maju sebagai cawapres.

        Jika ditarik ke belakang, sebenarnya pencalonan Gibran sebagai cawapres bukanlah hal yang diperoleh oleh Gibran dengan cara yang instan. Setelah melalui proses yang cukup rumit dan panjang, diajukannya Gibran sebagai cawapres merupakan langkah tepat ketika ingin melibatkan anak muda menjawab tantangan krisis kepemimpinan anak muda dalam negeri.

        Keberadaan Gibran di dunia politik bukanlah tanpa perjalanan panjang. Ia sebelumnya maju sebagai calon Wali Kota Solo pada 2020 dan berhasil menang telak dari pasangan lain. Tidak tanggung-tanggung, kemenangannya peroleh dengan hasil suara yang cukup signifkan untuk sekelas anak muda yang baru pertama kali mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah. Berdasarkan data KPU Solo pada 2020, Gibran-Teguh Prakosa memperoleh suara 86,5 persen. Sementara itu, lawannya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo, mendapatkan 13,5 persen suara.

        Hal itu menjadi bukti bahwa umur bukan lagi menjadi faktor yang menentukan ketika berbicara tentang kepantasan seseorang menjadi pemimpin. Hal itu dibuktikan oleh Gibran yang berhasil memenangkan hati rakyat Solo dengan kemenangan telak pada Pilkada Kota Solo.

        Sekarang diberikannya kesempatan kepada anak muda seperti Gibran sebagai cawapres menjadi bukti bahwa pada dasarnya politik nasional terbuka untuk setiap warga negara. Pemikiran yang selama ini menganggap bahwa anak muda perlu waktu yang panjang sehingga harus memiliki umur tertentu untuk menjadi pelaku politik nasional perlahan reda sejak kesempatan untuk anak muda berproses di dunia politik sebutlah diwakilkan oleh Gibran, khususnya di kancah politik nasional.

        Rencana Gibran tentang Masa Depan Ekonomi Indonesia

        Berbicara tentang ekonomi, ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran sudah melakukan beberapa langkah strategis untuk mendongkrak ekonomi kota tersebut. Dengan langkah strategis itu, baru beberapa tahun Gibran menjabat sebagai wali kota, pertumbuhan ekonomi Solo yang biasanya minus tumbuh menjadi surplus.

        Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Kota Surakarta pada 2022 berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp55.964,8 miliar. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Surakarta tumbuh 6,25 persen pada 2022. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada 2021, yang tumbuh 4,01 persen.

        Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan, yaitu 131,39 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga, yaitu 5,85 persen. Secara struktur, lapangan usaha konstruksi mendominasi struktur ekonomi Kota Surakarta pada 2022, dengan kontribusi 25,94 persen.

        Berbekal pengalaman menjadi wali kota tersebut, Gibran tampil perkasa dalam debat cawapres beberapa waktu lalu. Tema debat tersebut ialah ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan itu. Pada debat itu Gibran menjadi cawapres pertama yang menyampaikan visi dan misinya. Program unggulannya tentang masalah ekonomi ialah ekonomi yang berkelanjutan, percepatan, dan penyempurnaan.

        Dalam debat itu Gibran menyampaikan bahwa Indonesia harus mampu untuk keluar dari middle income trap, yaitu keadaan ketika suatu negara berhasil untuk mencapai tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak bisa keluar dari tingkatan negara maju. Gibran mengatakan bahwa untuk mencapai hal tersebut, kuncinya ialah menaikkan nilai tambah di dalam negeri di tengah gempuran resesi dan konflik geopolitik.

        Gibran juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menggenjot ekonomi kreatif dan UMKM agar bisa menciptakan kesejahteraan. Pasalnya, saat ini Indonesia memiliki 64 juta UMKM, yang menyumbangkan 61 persen dari produk domestik bruto, dengan target akan membuka 19 juta lapangan kerja baru di seluruh negeri.

        Tentu hal itu menjadi sesuatu yang layak ditunggu jika Gibran cawapres. Pasalnya, kesempatan tersebut akan menjadi hal pertama dalam sejarah Indonesia anak muda yang menjadi pemimpin bangsa.

        Menariknya lagi, sektor ekonomi selalu saja menjadi pekerjaan rumah yang sampai saat ini belum juga selesai. Namun, optimisme yang dibawa oleh Gibran dengan usaha untuk membuat Indonesia keluar dari middle income trap menjadi suatu hal yang layak ditunggu-tunggu.

        Baca Juga: Dinamika Politik Pasca-Debat Cawapres dan Gibran Effect

        Terlepas dari itu semua, beberapa prestasi Gibran selama memimpin Kota Solo, khususnya prestasi di bidang ekonomi, dapat dijadikan salah satu jawaban mengapa kesempatan untuk mendampingi Prabowo sebagai cawapres diberikan kepadanya. Dengan segala potensi dan prestasi Gibran selam memimpin Solo, kita optimistis ia dapat menerapkannya di kancah nasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: