Prabowo Tolak Live Streaming Acara PWI, Hendry: Khawatir Bahasannya Dipelintir
Calon Presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto baru saja memenuhi undangan ‘Dialog Capres’ yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor Pusat PWI, kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Awalnya, Prabowo dijadwalkan memulai dialog tersebut pukul 13.00 WIB, namun, terdapat perubahan karena Menteri Pertahanan itu mengaku memiliki janji bertemu Presiden Joko widodo pukul 14.00 WIB di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca Juga: Prabowo Sebut Pendidikan Jadi Kunci Kesetaraan Gender di Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan jika pihaknya tidak bisa berbuat banyak, asalkan esensi pertemuan untuk berdialog hari ini bisa terpenuhi.
“Prabowo dipanggil Presiden jam dua ke Istana Bogor. Kemudian kalau kita majuin bisa enggak? Ya kita siap saja makanya Pak Prabowo tadi dari Widya Chandra langsung kemari, buat kita kan yang penting sebenarnya beliau hadir di sini lalu teman-teman (wartawan)bisa ambil keterangannya baik secara visual maupun audio,” kata Hendry usai bertemu dengan Prabowo di Kantor Pusat PWI, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).
Lebih lanjut, pertemuan hari ini rencananya juga akan ditayangkan melalui live streaming tetapi urung dilakukan karena permintaan Prabowo.
“Jadi kan ini tanggal 7 Januari kampanye kan, kalau nanti semua dipapar seperti itu ada kekhawatiran juga (bahannya) dipelintir-pelintir. Apa boleh buat ya ini kondisi faktual, kami sebagai tuan rumah yang mengakomodir yang penting bagi kami, program untuk mendatangkan tiga capres berjalan dengan baik,” ungkap Hendry.
Baca Juga: Pembangunan Telan Triliunan Dana Negara, Prabowo: Jangan Termakan Brain Washing
Menurutnya, kehadiran Prabowo hari ini terasa sempurna karena tiba dengan suasana yang tenang, bisa memaparkan visi-misinya dengan baik serta berkenan untuk membuka sesi pertanyaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar