Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla buka suara terkait data Kementerian Pertahanan yang diperdebatkan para calon presiden (capres) di gelaran debat ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam lalu.
Sebagaimana diketahui, dalam gelaran itu Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, berulang kali menyebut data yang dibawa Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres nomor urut 2 Ganjar Pranowo, keliru.
Baca Juga: Dahsyat! AMIN Makin Menempel Prabowo-Gibran, Berpeluang Membalikkan Situasi di Putaran 2
Ketika diminta mengungkap data bantahan, Prabowo menyebut hal itu bersifat rahasia. Jusuf Kalla pun mempertanyakan kerahasiaan apa yang dimaksud Prabowo.
"Apa sih yang menjadi rahasia?" kata Jusuf Kalla kepada Warta Ekonomi di kediamannya, Jalan Brawijaya No. 6, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Berdasarkan pengalamannya, dia menuturkan kerahasiaan itu mestinya diperuntukkan bagi negara lain. Meski begitu, Jusuf Kalla menilai negara-negara lain tetap mengetahui alutsista yang baru dibeli sebuah negara.
"Apa anda nggak tahu, you beli pesawat dua, dia tahu di Amerika di Eropa. Kita beli tank, tahu itu orang. Dan tiap kali 5 Oktober ada pameran (alutsista), kan terbuka semuanya," jelasnya.
Baca Juga: Anies Mengaku Diminta Jusuf Kalla Tak Maju Jadi Wapres
Dia menegaskan, mestinya tidak perlu ada hal yang dirahasiakan dalam kondisi saat ini. Menurutnya, masyarakat juga berhak mengetahui informasi perbelanjaan negara.
"Rakyat harus tahu berapa negara beli ini, berap pajak mereka yang diberikan, dikemanakan, rakyat mesti tahu. Rahasia pertahanan ini, yang kita beli kapal selam langsung dan baru pesan 'oh (negara lain) sudah tahu'. Mau tipenya ini, 'oh tipenya ini'," ungkapnya.
Baca Juga: Urusi Format Debat Capres, Kubu Anies-Muhaimin Cium Ketidaknetralan Jokowi
"Kan tidak ada dalam republik ini rahasia. Apa yang harus disembunyikan? Semua tahu. Jadi kalau kita ingin tahu kenapa?" tandasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) lalu, Prabowo diminta Anies dan Ganjar membeberkan data di Kementerian Pertahanan. Meski begitu, Prabowo enggan mengungkap data itu lantaran dinilai rahasia.
Baca Juga: Wacana Aliansi Ganjar-Anies, JK: Biasanya...
"Saya bicara di Dewan Perwakilan Rakyat, Komisi 1, di mana semua partai yang pengusung bapak (Anies) hadir dan menyetujui yang saya ajukan. Jadi dan juga sekarang waktunya nggak ada (untuk menyampaikan data). Apakah itu (membeberkan data) pantas di negara yang baik, di negara maju, masalah rahasia? ada profesor, jadi bohong (saya) tidak minta tertutup, saya terbuka Komisi DPR" kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/1/2024).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar