Anies Baswedan Ingin Basmi Mafia 'Benalu' yang Buat Petani Menderita: Perlu Perubahan!
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal Segala kesulitan yang masyarakat kini rasakan seperti mahalnya harga kebutuhan pokok, sulitnya akses pendidikan dan kesehatan.
Hal ini Anies sampaikan di hadapan simpatisan dan warga dalam acara “Waktunya Katong Berubah” di Sorong pada Selasa (16/1/24).
Menurut Anies, segala kesulitan tersebut harus dihentikan salah satunya lewat semangat perubahan.
Soal harga beras yang mahal menurut Anies tak bisa menyejahterakan petani karena penghasilan mereka juga tidak besar karena adanya mafia “benalu” yang memainkan harga, pupuk, dll.
“Apakah harga beras murah atau mahal? Pendidikan murah atau mahal? Kesehatan murah atau mahal?Lapangan pekerjaan mudah atau sulit? Bagaimana kalau itu kita lanjutkan? kita lanjutkan bagaimana? Perlunya apa? Perubahan!” jelas Anies dilihat live di kanal Youtube pribadinya.
Baca Juga: Anies Baswedan-Cak Imin Gerus Basis Suara Tradisional Prabowo, Dua Putaran Disebut Akan Terjadi!
“Kita menyadari harga beras mahal sementara petani menerima harga gabah murah, pertanyaannya uangnya ke mana? Kita beli beras mahal petani terima uangnya sedikit, lalu ke mana uang itu? Ada benalu ada mafia beras, ada tengkulak ada mafia pupuk. Mereka perlu dibiarkan atau dibasmi? Kalau mereka harus dibasmi maka kita perlu perubahan,” tambahnya.
Anies mengapresiasi antusiasme simpatisan dan masyarakat yang hadir mendengarkan orasinya untuk menuju Pemilu 2024.
Baca Juga: Jokowi Heran Soal Minimnya Lulusan S2 dan S3, Anies: Memang Itu Faktanya
Menurut Anies banyaknya massa bisa saja dihadirkan melalui uang, tetapi soal semangat maka itu datang dari hati yang sulit dikalahkan.
“Mendatangkan orang dalam jumlah banyak bisa menggunakan rupiah tapi rupiah tidak bisa mengalahkan semangat juang seperti di ruangan ini,” ungkapnya.
“Yang tadi muncul adalah semangat bukan sekadar hadir dan datang, tapi ingin menyatakan pada semua di Sorong dan Papua semangat itu membara, semangat untuk perubahan,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: