Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan merespons pernyataan kontroversial dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini terkait dengan data rasio jumlah lulusan S2 dan S3 Indonesia yang kalah dari Malaysia.
Anies sempat terdiam cukup lama dan terlihat bingung saat ditanya terkait dengan ucapan presiden. Ia mengaku bertanya-tanya kenapa masalah tersebut baru dibahas sekarang.
Baca Juga: Isu Penurunan Videotron Aniesbubble, Anies: Kalau Tidak Menghormati, Tak Siap Berdemokrasi
"Ini seharusnya yang dibahas kemarin-kemarin. Jadi ya, memang itu faktanya yang ada di kita, itulah sebabnya bagaimana kita memberikan perhatian yang lebih kepada pendidikan," kata Anies pada wartawan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Jempur, Sorong, Selasa (16/1).
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu turut menekankan bahwa pihaknya berkomitmen tidak hanya membangun penopang manusia tapi juga manusia di dalamnya.
"Kota itu disebut hidup dan mati itu bukan karena ada gedung ataupun tidak ada gedung. Walaupun gedungnya penuh, jalannya baik, kalah tidak ada orangnya yang tinggal disebut juga kota mati," tegas Anies.
Anies mengatakan, kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat level pendidikan yang mereka terima, termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Videotron di Bekasi Mendadak Diberhentikan, Begini Respons Anies Baswedan!
"Jadi yang menentukan yaitu adalah manusia, kualitas manusianya untuk tingkat pendidikan. Masalah kita dan itu seharusnya sudah menjadi perhatian sejak dulu," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement