Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rekam Jejak Anies Baswedan soal Toleransi: 'Selesaikan IMB Gereja di Jakarta yang Puluhan Tahun Tak Dapat Izin'

        Rekam Jejak Anies Baswedan soal Toleransi: 'Selesaikan IMB Gereja di Jakarta yang Puluhan Tahun Tak Dapat Izin' Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Purwokerto -

        Calon Presiden nomor urut 01 dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menghadiri acara Desak Anies di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu 24 Januari 2024. 

        Menjawab pertanyaan peserta bernama Antonius tentang tentang perlindungan terhadap minoritas dan kebhinnekaan, Anies mengungkapkan rekam jejaknya yang melindungi semua agama di Jakarta secara setara dan adil.

        Termasuk dalam rekam jejak ini adalah ketika Anies mengeluarkan IMB (izin mendirikan bangunan) beberapa gereja di Jakarta yang puluhan tahun tidak mendapatkan izin.

        “Kita bersyukur sekali negeri ini bhinneka. Bhinneka itu adalah karunia Tuhan. Negeri ini juga tunggal. Kita menjadi satu, menjadi Indonesia. Menyatu, persatuan itu hasil usaha kita. Kalau bhinnekanya itu karunia Tuhan. Tetapi kita bersatu atau tidak bersatu, itu usaha kita sendiri,” kata Anies. 

        Anies pun menyampaikan persatuan yang dilakukannya di Jakarta. 

        Baca Juga: 'Desak Anies' di Purwokerto Digelar Dadakan, Anies Baswedan: Siapa yang Lebih Sat-set?

        “Ketika di Jakarta, kami memimpin Jakarta dengan prinsip kesetaraan. Prinsip keadilan. Semua mendapatkan kesempatan yang sama. Agama apapun juga. Supaya dapat hak yang sama,” kata Anies. 

        Contohnya, ujar dia, adalah pembangunan gereja bagi umat Katolik di Jakarta. “Ada beberapa gereja di sana yang sudah hampir 40 tahun IMB (izin mendirikan bangunan)-nya tidak keluar. Diurus tidak pernah selesai dan tidak ada gubernur yang mau menyelesaikannya. Alhamdulillah di periode kami persoalan itu tuntas selesai dan IMB-nya keluar. Itu boleh dicek di Gereja Katolik di Jakarta. Apa prinsipnya? Prinsip kesetaraan,” ujar Anies. 

        Begitu juga dengan masjid. Ada masjid yang tidak keluar IMB-nya, karena lingkungannya mempersoalkan. 

        “Prinsip itu yang kami pegang, karena kami meyakini persatuan harus ditopang dengan rasa keadilan. Bhinneka tunggal ika itu bisa hidup jika ada keadilan. Tanpa keadilan tak ada persatuan. Bisakah kita bersatu dalam ketimpangan? Sulit. Bersatu dalam keadilan,” ujar Anies. 

        Prinsip yang kami bawa, kata dia, adalah menjaga keadilan. Begitu ada keadilan, maka bhinneka tunggal ika akan hidup berdampingan dengan baik. 

        Baca Juga: Elektabilitas Anies Baswedan-Cak Imin Terus Menguat, Prabowo-Gibran bin Jokowi Mohon Siap-siap!

        Di sisi lain, ucap Anies, kalau kampanye biasanya berusaha memberi label pada lawan dan labelnya menakut-nakuti. 

        “Takut itu abstrak, kalau risiko itu bisa diukur. Jangan kita terbawa dengan orang-orang yang memberikan rasa takut yang tak beralasan. Ketika mengecek apakah besok, saya (Anies, red), berperilaku melindungi semua, maka lihatlah kemarin. Apakah kemarin saya melindungi semua. Jika kemarin melindungi semua, maka Anda bisa memprediksi dia akan melindungi semua,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: