Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Transfer Dana Daerah, Anies Baswedan Lebih Mengutamakan Kebutuhan Daerah

        Soal Transfer Dana Daerah, Anies Baswedan Lebih Mengutamakan Kebutuhan Daerah Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Capres nomor urut 01 Anies Baswedan menilai transfer dana ke daerah harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah itu, bukan sesuai kontribusi wilayah terhadap perekonomian. 

        Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 menjawab pertanyaan apa kajian dan bagaimana pandangan Calon Presiden dalam menerapkan Negara

        Kesatuan Republik Indonesia dalam rujukan fiskal yang adil sehingga Daerah memiliki kemampuan menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang baik.

        "Daerah yang telah bagus secara perekonomian bisa jadi tidak perlu dibantu secara fiskal, namun bisa jadi dibantu dengan intervensi yang bisa menstruasi ekonominya untuk bisa lebih besar," kata Anies dalam acara Sarasehan DPD RI bersama Calon Presiden2024-2029, Jumat (3/1).

        Anies menjelaskan daerah yang kontribusi ekonominya sedikit bisa jadi perlu dibantu lebih banyak.

        "Sehingga daerahnya bisa bertumbuh dengan baik," ujar Anies.

        Strategi Anies terkait mengembangkan Jakarta dinilai cukup berhasil. Dalam hal ini dia mengklaim keberhasilan mengatasi kota administrasi dan kabupaten khususnya dalam memperkecil kesenjangan antara 5 kota administrasi dan kabupaten Kepulauan Seribu. 

        Baca Juga: Punya PR Tingkatan Kesejahteraan Rakyat, Anies Janji Akan Bersinergi Dengan Pemerintah Daerah

        Dia membagi ke dalam 3 kategori dalam hal mengatasi kesenjangan antara Jakarta dengan Kepualauam Seribu. Ketiga kategori itu adalah pertama air bersih. Dalam hal ini kata Anies 27 ribu orang dari 11 pulau berpenduduk menyubsidi sekitar 23 ribu meter kubik. Hal ini membuat harga air bersih di Pulau Seribu berada di nilai moderat yaitu Rp1.050 per meter kubik.

        Kategori kedua adalah listrik. Pemprov DKI Jakarta berhasil memasok aliran listrik bahi warga Pulau Seribu melalui instalasi kabel bawah laut. Sebelum 2018, warga di sana belum bisa mendapat pasokan listrik 24 jam.

        Kategori ketiga adalah kebutuhan pokok. Sebelumnya warga Kepulauan Seribu harus memberi kebutuhan pokok ke daratan Jakarta. Anies bersama Pemprov DKI membuat Jakgrosir di Pulau Kidung Kecil pada 2018. 

        Strategi ini berhasil membuat harga menjadi terjangkau ditambah biaya transportasi ditanggung pihak Pemprov. Anies juga berhasil menyediakan stok solar bagi nelayan di Kepulauan Seribu dengan harga Rp5.000 per liter. Harga itu turun dari harga awal Rp8.000 per liter pada 2018.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: