- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Penjualan Tumbuh Tipis, Matahari Targetkan Pelanggan Berpenghasilan Menengah pada 2024
PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) mengalami penurunan laba bersih pada tahun 2023. Tak main-main, perseroan mencatatkan perolehan laba Rp675,36 miliar, anjlok 51,1% dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp1,38 triliun.
Di sisi lain, pendapatan Matahari tumbuh 1,3% dari tahun lalu mencapai Rp6,53 triliun. Penjualan kotornya juga meningkat tipis 1,1% menjadi Rp12,6 triliun. Sayangnya, beban pokok yang harus ditanggung perseroan mengalami lonjakan sehingga menyebabkan kinerja keuangannya cukup memburuk.
Baca Juga: Laba Bersih LPPF Jeblok 51,1% pada 2023, Bos Matahari Bongkar Biang Keroknya!
Meski begitu, Matahari berkomitmen melakukan sejumlah strategi dan langkah perbaikan. Emiten pusat perbelanjaan ini pun berencana menargetkan pelanggan berpenghasilan menengah pada tahun 2024.
Perubahan positioning ini akan tercermin pada adanya penyesuaian lokasi gerai, merchandise, dan pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Selain itu, Matahari juga akan terus meningkatkan rangkaian penawaran produk Direct Purchase melalui pembaruan merek eksklusif dan peluncuran merek SUKO.
Lebih lanjut, perseroan ingin memperkuat kemitraan dengan vendor konsinyasi berkualitas tinggi dan menambah merek produk konsinyasi baru yang populer. Penjualan barang dagangan yang lebih cepat untuk meningkatkan kebaruan pun terus dilakukan melalui promosi yang lebih banyak dan perdagangan dinamis.
Baca Juga: Laba Bersih WOM Meningkat 20% di tahun 2023
Terlepas dari itu, Matahari akan bergerak maju dengan fokus khusus pada pembaruan gerai-gerai yang memiliki dampak besar dan berencana membuka empat hingga enam gerai baru pada tahun 2024.
Dalam perjalanan omnichannel-nya, perseroan berencana untuk membangun visibilitas atas persediaan vendor konsinyasi. Matahari akan memperluas inisiatif pemenuhan pesanan gerai dari 56 ke 96 gerai.
Baca Juga: Bulan Berkah, Peluang Bisnis: 6 Ide Jualan Menguntungkan di Bulan Ramadhan ala Ninja Xpress
Selanjutnya, sebagai inisiatif strategi pemulihan di tengah situasi yang menantang, Matahari berupaya untuk menyeimbangkan alokasi modal untuk mendukung pertumbuhan, sembari memaksimalkan nilai para pemegang saham. Perseroan pun bermaksud untuk mengalokasikan kenaikan belanja modal di 2024 dan mengajukan pembagian dividen sebesar Rp200 per saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: