Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fantasis! Laba Bersih Matahari Department Store (LPPF) Melejit 97% Tembus pada Q1 2025

Fantasis! Laba Bersih Matahari Department Store (LPPF) Melejit 97% Tembus pada Q1 2025 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengawali tahun 2025 dengan performa fantastis. Laba bersih perusahaan melonjak 97,35% menjadi Rp643 miliar, dibandingkan Rp326 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ini dipicu oleh turunnya biaya pembiayaan yang signifikan dan pengelolaan operasional yang lebih efisien.

Pendapatan bersih juga mengalami kenaikan tajam, naik 21,50% dari Rp1,97 triliun menjadi Rp2,39 triliun. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh pergeseran waktu musim Lebaran yang mempercepat aktivitas belanja. Meskipun demikian, Same-Store Sales Growth (SSSG) selama musim tersebut tercatat -4,3%, menandakan adanya tekanan dari sisi konsumsi.

Dari sisi profitabilitas, margin kotor naik menjadi 35,4% dari sebelumnya 34,9%, didukung oleh kehadiran produk-produk baru yang lebih menarik. EBITDA juga terkerek naik 66,1% ke angka Rp863 miliar, seiring dengan stabilnya beban operasional dan kontribusi momentum Lebaran.

Baca Juga: Matahari Department Store (LPPF) Sebar Dividen Tunai Rp300 per Saham, Simak Jadwalnya!

Perseroan tak tinggal diam dan terus menjalankan strategi jangka panjang untuk menjaga profitabilitas. Optimalisasi gerai menjadi salah satu fokus, termasuk peningkatan efisiensi tenaga kerja dan pengadaan barang yang lebih ramping.

Produk-produk eksklusif seperti SUKO dan ZES juga menjadi motor pertumbuhan baru, dengan SUKO mencatat pertumbuhan hingga 73% selama musim Lebaran berkat peluncuran lini SUKO GO.

Menariknya, SUKO direncanakan akan merambah segmen anak-anak di akhir tahun. Selain itu, ekspansi ke kategori seperti Home and Living juga tengah berlangsung untuk memperluas cakupan pasar.

Inisiatif omnichannel pun terus diperkuat melalui kolaborasi dengan vendor konsinyasi, peningkatan strategi pemenuhan pesanan dari gerai ke marketplace pihak ketiga, serta pendekatan digital seperti livestreaming dan program loyalitas pelanggan untuk meningkatkan keterlibatan.

Baca Juga: Daya Beli Lesu, Penjualan Matahari Department Store (LPPF) Merosot pada 2024

CEO Matahari, Monish Mansukhani, mengungkapkan, “Kinerja kuartal pertama kami mencerminkan tantangan pasar saat ini, terutama dampak dari lesunya belanja konsumen selama musim Lebaran. Meskipun menghadapi tantangan ini, kami tetap fokus untuk memperkuat model operasi kami guna menghadirkan ragam produk yang berfokus pada pelanggan dan memastikan saluran penjualan kami terus diminati pelanggan kami.”

Secara finansial, kondisi keuangan Matahari juga mengalami penguatan. Hingga 31 Maret 2025, aset perusahaan mencapai Rp7,50 triliun, naik dari Rp5,14 triliun di akhir 2024. Meski liabilitas membengkak menjadi Rp6,49 triliun dari Rp4,81 triliun, namun ekuitas melonjak menjadi Rp1 triliun dari Rp325,78 miliar.

Dengan pondasi yang semakin solid, Matahari menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan pasar dan melanjutkan transformasi sebagai ritel modern yang adaptif dan berfokus pada pelanggan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: