Pertamina EP Zona 7 melakukan project pembangunan CO2 Removal dan Dehydration Unit (DHU) di Stasiun Pengumpul (SP) Karang Baru dan SP Jatiasri untuk meningkatkan kualitas gas komersil untuk mengoptimalkan penjualan gas sehingga dapat diserap industri.
Senior Manager Production & Project PEP Zona 7, Sakti Parsaulian mengatakan, upaya pembuktian cadangan hidrokarbon terus digali.
"Desember lalu, dua sumur eksplorasi yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 dibor di wilayah kerja Pertamina EP Zona dan terbukti mengandung potensi migas saat dilakukan uji alir produksi," ujar Sakti saat ditemui di kantor Pertamina EP Zona 7 dikutip, Kamis (29/2/2024).
Sakti mengatakan, kedua sumur ini akan dievaluasi lebih lanjut dan diusulkan ke tahapan pengembangan atau Put On Production (POP), sehingga hasilnya dapat menambah produksi migas.
Baca Juga: Pertamina EP Zona 7 Targetkan Pengeboran 19 Sumur Pada 2024
Lanjutnya, dalam mendukung komitmen mencapai target emisi bersih (net zero emission) global 2050, Pertamina EP menjaga bisnis Perusahaan selaras dengan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, Pertamina EP turut mereduksi emisi sebesar 65.663,72 ton CO2 melalui berbagai upaya.
Salah satunya penghijauan di area pesisir total lebih dari 86 ribu mangrove. Jumlah tersebut setara 101% dari target didukung prioritasi budaya keselamatan kerja dengan perolehan safe man hours sebanyak 27,9 juta jam.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Fauziah Rikani menyampaikan, SKK Migas terus memberikan dukungan kepada KKKS dalam operasional.
Dukungan yang diberikan kepada KKKS adalah dengan memantau operasional KKKS, berdiskusi dan mencari solusi terbaik jika ada kendala dalam prosesnya.
“SKK Migas akan terus memberikan dukungan dan monitoring ketat untuk pencapaian target migas nasional, itulah sebabnya SKK Migas secara aktif memantau, berdikusi aktif dan menawarkan bantuan kepada setiap KKKS apa saja yang bisa dibantu untuk meningkatkan produksi, kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan produksi migas tanah air,” ujar Rika.
Baca Juga: Pertamina EP Lakukan Tajak Sumur Eksplorasi Pertama
Menurutnya, salah satu indikator yang menunjukkan industri hulu migas di Indonesia telah berkembang adalah peningkatan dalam aktivitas pengeboran dan proyek-proyek yang berproduksi atau onstream. Untuk diketahui, realisasi pengeboran sumur pengembangan berhasil mencapai angka tertinggi dalam 8 tahun terakhir, dengan 799 sumur dibor pada 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: