Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        100 Ajuan Masjid Tak Layak Huni Diterima Masjid Nusantara

        100 Ajuan Masjid Tak Layak Huni Diterima Masjid Nusantara Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Masjid Nusantara Inisiatif membangun masjid di daerah 3T (terpencil, terdepan, terluar) muncul karena didasari data ajuan dari masyarakat. Dalam setahun, Masjid Nusantara bisa menerima 100 ajuan masjid tidak layak yang memerlukan bantuan.

        CEO Masjid Nusantara, Pras Purworo mengatakan banyak dari warga pelosok tidak bisa melakukan sendiri pembangunan/renovasi tersebut, karena mayoritas berkemampuan finansial terbatas, di mana mereka lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan pokoknya terlebih dahulu.

        Baca Juga: Lanjutkan Kolaborasi dengan Masjid Istiqlal, Pepsodent Kembali Gelar Edukasi Perawatan Gigi dan Mulut

        "Proses pemilihan lokasi, MN memiliki jejaring relawan di pelosok. MN bekerja sama juga Kemudian juga melalui website dan jaringan sosmed MN, ada ajuan dari masyarakat terkait kebutuhan mereka," ungkap Pras kepada wartawan di Bandung, Jumat (8/3/2024)

        Menurutnya, dari data yang sudah terhimpun itu Masjid Nusantara melengkapi kebutuhan informasinya. Kemudian legalitas tanah yang digunakan juga dilengkapi.

        Selanjutnya, Masjid Nusantara sampaikan kepada para donatur yang memang sudah bertahun-tahun bersama MN, dan alhamdulillah sudah banyak masjid yang dihasilkan dari kolaborasi tersebut.

        "Untuk keberlanjutan program ini setelah pembangunan selesai, Masjid Nusantara menyiapkan dai-dai kompeten untuk membina masyarakat, sehingga mendorong masyarakat untuk semakin lebih baik, semakin sholeh, meningkat taraf hidupnya di sana," jelasnya 

        Baca Juga: Jelang Bulan Suci Ramadan, GB Sanitaryware Ganti Kerang Wudu Masjid Insan Kamil Bekasi

        Sementara itu, Masjid Nusantara meluncurkan tayangan dokumenter terbaru mereka, Jelajah Masjid Nusantara Season 5 (JMN 5). Tayangan ini merupakan musim kelima dari serial perjalanan membangun masjid di daerah 3T.

        Jelajah Masjid Nusantara Season 5 akan mulai tayang pada bulan Ramadhan, yakni tanggal 16 Maret 2024 di channel YouTube Masjid Nusantara dan di JPM TV. Setiap pekan, penonton dapat menyaksikan perjalanan membangun 5 masjid di 5 daerah, yaitu Masjid Al Kahf Pontianak, Masjid Al Aqsha di Gorontalo, Masjid Al Muqarromah di Buton,Masjid Fatimah Az-Zahra di Manggarai Timur dan Masjid Nurul Barokah di Kabupaten Bandung Barat.

        Presenter tayangan dokumenter JMN 5 Adhin Abdul Hakim yang berhalangan hadir, mengirim video pesan yang menggambarkan semangatnya membersamai tayangan ini.

        Baca Juga: Satu Dekade, Lebih dari Seribu Rumah Ibadah Sudah Direnovasi Masjid Nusantara

        Menurutnya, semua masjid di season ini bukan hanya berubah menjadi kokoh dan megah, tetapi juga berbonus pemandangan indah, yang menunjukkan wonderful Indonesia.

        "Terima kasih kepada Kahf yang total telah membangun 3 masjid, juga untuk Torch yang telah membangun 1 masjid," ujarnya

        Adapun, Produser tayangan dokumenter JMN 5, Ihra Tumiwa mengatakan meskipun daerah 3T, ada keindahan tersembunyi yang Ihra temukan. Ia bersama tim menggali dan menelusuri tak hanya keindahan tersebut, tetapi juga sejarah dan kisah yang ada di sekitar masjid yang didatangi. Kemudian, kisah dan visual itu diramu menjadi sebuah tayangan bernilai pengetahuan untuk penonton.

        Selain itu, tantangannya adalah setiap season harus selalu meng-upgrade konten dan naskah, sehingga menghasilkan tayangan yang tak hanya bervisual ciamik, tetapi juga memanggil penonton untuk beraksi membantu masjid-masjid yang membutuhkan.

        Baca Juga: IKN Akan Dilengkapi Masjid Indah, Jokowi: Nilai Konstruksi Capai Rp940 M

        "Setiap season memiliki tema berbeda. Season 1, toleransi. Season 2, sejarah. Season 3, kebahagiaan. Season 4, extreme, yang menunjukkan perjalanan ekstrem. Season 5, wonderland, yang menunjukkan, keindahan alam," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: