Asian Agri, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit di Indonesia, menggelar acara buka puasa bersama media di Medan, Sumatra Utara. Di dalam acara ini, selain sebagai momentum silaturahmi Asian Agri juga memaparkan tentang bibit sawit unggul Topaz.
Head of Social Capital Asian Agri, David Alamsyah yang didampingi Head of Research & Development (R&D) Asian Agri, Tan Joon Sheong mengatakan pihaknya menyadari bahwa media massa memiliki peran penting untuk dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi bangsa ini, khususnya bagi industri kelapa sawit yang merupakan core business dari Asian Agri.
Baca Juga: Ditopang Bisnis Kelapa Sawit, Dharma Satya Nusantara Bukukan Laba Rp842 Miliar pada 2023
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin memperkenalkan bibit kelapa sawit unggul Topaz. Yakni bibit yang merupakan hasil dari riset dan pengembangan puluhan tahun, yang sudah teruji dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS). Oleh karena itu kami berharap agar Topaz dapat menjadi pilihan petani kelapa sawit yang akan melakukan replanting,” ujarnya, Jumat (15/3/2024).
Lebih detail Tan Joon Sheong menjelaskan bahwa, Topaz adalah bibit sawit unggul andalan para petani kelapa sawit karena terbukti memiliki produksi TBS yang tinggi.
“Topaz merupakan bibit sawit unggul hasil penelitian dari Oil Palm Research Station (OPRS) yang merupakan bagian dari R&D Asian Agri. Dimana sejak 1992, Asian Agri terus menseleksi dan menyilangkan indukan Dura dan Pisifera terpilih dari Costa Rica (gen-1). Pada tahun 1996-1998 OPRS Topaz memulai penanaman indukan Dura dan Pisifera terpilih di kebun benih Topaz berikut kombinasi persilangan generasi satu DxPnya,” katanya.
Potensi produksi DxP Topaz dari hasil pengujian persilangan generasi satu selama enam tahun (1999-2004) berpotensi menghasilkan produksi 16 ton TBS/Ha pada TM1 dan rata-rata 31 ton TBS/Ha pada TM3 sampai dengan TM6 dengan potensi OER 22%.
“Berdasarkan potensi itulah OPRS Topaz berhasil memperoleh izin pelepasan Varietas Topaz 1, 2, 3 & 4 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Indonesia pada 16 Januari 2004. Dikarenakan komitmen dari Manajemen Asian Agri yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi pelanggan OPRS Topaz dengan didukung pengujian persilangan generasi dua yang sangat intensif maka pada saat ini, Topaz hanya memproduksi persilangan-persilangan yang terbukti mempunyai potensi produksi 24 ton TBS/Ha pada TM1 dan berpotensi melebihi 40 ton TBS/Ha pada TM 4 dengan potensi OER 29%,” jelas Tan Joon Sheong.
Baca Juga: Tanaman Kelapa Sawit milik Kebun Bangun Dipastikan Sudah Memenuhi Standar
Lebih lanjut Tan Joon Sheong juga menyampaikan bahwa selain unggul dari segi kuantitas produksinya, Topaz juga memiliki ketahanan terhadap serangan Ganoderma (Topaz GT).
“Selain unggul dari segi kuantitas produksi, Topaz juga memiliki ketahanan terhadap serangan Ganoderma. Sehingga pada tanggal 1 Februari 2019, OPRS Topaz berhasil memperoleh izin pelepasan Varietas Topaz GT sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Indonesia. Jadi bibit sawit unggul Topaz adalah bibit sawit yang sudah teruji dan terbukti, dan sudah seyogyanya menjadi andalan para petani kelapa sawit,” ujarnya.
Farianda Putra Sinik, Ketua PWI Sumatra Utara berharap kepada Asian Agri untuk mengajak insan pers/media turun langsung meninjau dan melihat langsung produksi kebun kelapa sawit perusahaan Asian Agri.
Baca Juga: Mengulik Potensi Pasar Minyak Sawit India, Permintaannya Tinggi!
"Seperti halnya, terkait produksi dan perkembangan bibit Topaz yang diproduksi Asian Agri, sehingga kami (insan media) dapat pelajaran tentang perkebunan Asian Agri,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: