- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
DGNS Terbitkan 921 Juta Saham Baru Guna Caplok Asa Ren Senilai Rp357,8 Miliar
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk(IDX:DGNS) akan menguasai 97,97 % saham Asa Ren Pte Ltd pemilik PT Asa Ren Global Nusantara sebuah portal perdagangan alat laboratorium, alat farmasi dan alat kedokteran manusia senilai Rp357,89 miliar. Dalam keterangan resmi emiten fasilitas kesehatan itu pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Rabu(13/3/2024) bahwa DGNS memandang Asa Ren merupakan mitra teknologi yang sempurna.
“Perseroan percaya pada apa yang saat ini sedang dilakukan Asa Ren, yaitu menggunakan data genetik Indonesia untuk merevolusi industri kesehatan dan dapat menumbuhkan layanan-layanan produk dan jasa yang dimiliki Perseroan,” ungkap manajemen DGNS.
Caranya, DGNS akan menerbitkan 921 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp505 per lembar melalui Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau right issue.
Rencananya, PT Bundamedik Tbk selaku pemegang 41,2 % saham DGNS akan mengalihkan HMETD-nya kepada pemilik Asa Ren dengan rinciannya, Aloysius Liang Jiahao mendapat 110.615.600 lembar ; Marcy Venture Partners Fund II LP sebesar 70.890.900 lembar ; Magzhan sebesar 55.644.300 lembar ; SBI Kejora Orbit Fund I LP sebesar 47.637.500 lembar; PT Royal Arta Jayamanggala sebesar 33.298.400 lembar ; Kelvin Davis Hardjono sebesar 32.486.200 lembar ; dan Viko Technologies Pte Ltd sebesar 32.486.200 lembar.
Sedangkan PT Bunda Investama Indonesia selaku pemegang 38,8 % porsi saham DGNS akan menebus sebagian HMETD-nya yakni sebanyak 80.492.383 lembar. Sedangkan 258.374.200 lembar lainnya akan dialihkan kepada 15 pemegang saham Asa Ren Lainnya.
Dari pengalihan HMETD milik dari dua pemegang saham utama tersebut, DGNS mendapatkan 88,17 % saham dalam Asa Ren. Sisanya, DGNS juga akan membeli saham Asa Ren secara tunai senilai USD2,41 juta atau setara Rp35,78 miliar.
Aksi ini akan dihelat dalam rentang waktu 12 bulan setelah persetujuan pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 19 April 2024.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, Asa Ren mencatatkan rugi tahun berjalan SGD (Dolar Singapura) 2,71 juta. Adapun pendapatan hanya SGD 428,9 ribu.
“Melalui merger antara Diagnos dan AsaRen, kami memiliki aspirasi untuk menciptakan sinergi yang kuat antara kedua entitas guna memanfaatkan keunggulan masing-masing dalam layanan kesehatan. Dengan menggabungkan keahlian Diagnos dalam layanan laboratorium klinis dan inovasi AsaRen dalam teknologi genetik, kami bertujuan untuk menyediakan solusi kesehatan terintegrasi yang holistik dan terdepan bagi masyarakat. Dari layanan genomik dan personalized medicine hingga program pemeriksaan kesehatan komprehensif dan inovasi dalam penelitian kesehatan, kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan yang inovatif, terjangkau, dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman tentang kesehatan individu, mendorong pencegahan penyakit, dan mempercepat akses terhadap perawatan yang tepat dan berkualitas," ujar Direktur Utama DGNS, Mesha Rizal Sini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi