Menurun, Surplus Neraca Perdagangan Hanya Menyisakan 870 Juta Dolar AS di Februari 2024
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada Februari 2024 sebesar 0,87 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Januari 2024 sebesar 2,00 miliar dolar AS.
Meski menurun, Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan tersebut menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. Baca Juga: Neraca Dagang Januari 2024 Kembali Lanjutkan Surplus, Topang Ketahanan Perdagangan Internasional
"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus menjaga ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono di Jakarta, Sabtu (16/3/2024).
Surplus neraca perdagangan Februari 2024 yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik. Neraca perdagangan nonmigas Februari 2024 mencatat surplus sebesar 2,63 miliar dolar AS, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai 18,09 miliar dolar AS.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti komoditas bijih logam, terak, abu, dan bahan bakar mineral, serta ditopang oleh produk manufaktur seperti kendaraan dan bagiannya.
"Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia," ungkap Erwin. Baca Juga: Meski Turun, BI Nilai Surplus Neraca Perdagangan Tetap Mampu Menjaga Ketahanan Eksternal
Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat mencapai 1,76 miliar dolar AS pada Februari 2024 sejalan dengan peningkatan impor migas dan penurunan ekspor migas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: