Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, tantangan utama dalam transisi energi di Indonesia meliputi teknologi, pembiayaan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya memperbaiki kualitas talenta SDM harus dilakukan, agar siap dan relevan dengan kebutuhan energi masa depan. Teknologi juga sangat penting, meskipun Pertamina perlu mempertahankan produksi minyak dan gas serta mengurangi emisi karbon.
Baca Juga: Minyak hingga Gas, Rahasia Pertamina Penuhi Kebutuhan Energi Indonesia
“Kami telah melakukan dekarbonisasi ruang lingkup 1 dan 2 dalam operasi, dan kami berhasil mengurangi sekitar 31% emisi karbon dalam operasi internal, tetapi kami masih percaya bahwa masih banyak ruang untuk ditingkatkan,” ujar Nicke dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (25/3/2024).
Nicke mengakui bahwa dekarbonisasi adalah prioritas utama yang diikuti oleh pengembangan teknologi baru untuk memanfaatkan sumber daya domestik seperti bio energi.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi energi berbasis tumbuhan, sehingga diperlukan teknologi yang dapat mengolah sumber daya alam menjadi energi.
Selain itu, pemboran unconventional dan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon juga penting untuk mengatasi tantangan offset karbon.
Baca Juga: Nicke Widyawati Ungkap Kesiapan Pertamina Jelang Idulfitri 2024: Stok BBM dan LPG Terjaga
“Kami percaya bahwa teknologi dan kolaborasi adalah kunci untuk kemajuan dalam hal ini,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: