Game menjadi salah satu celah keamanan dompet digital, termasuk dompet penyimpanan kripto. Hal ini terbukti dari kasus baru yang diungkap pegiat informasi malware @vxunderground dalam akun X-nya. Beberapa pihak telah membenarkan kasus tersebut.
Melansir Coindesk, beberapa pihak yang menjadi korban malware dari game Call of Duty telah melaporkan bahwa beberapa data penting game mereka dicuri. Lebih parah dari itu, beberapa korban lain mengaku bahwa dompet kripto Electrum mereka terkuras.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui pasti berapa jumlah kripto yang dicuri. Meskipun begitu, dapat diperkirakan sudah ada 3,6 juta akun Battlenet, 561.000 akun Activision, dan 117.000 akun Elite PVPer yang terpengaruh malware tersebut.
Diketahui bahwa beberapa akun yang terkena malware tersebut bukanlah cheater atau akun dengan modifikasi tertentu. Meskipun begitu, umumnya mereka menggunakan tools bantu pengurang latensi seperti VPN atau perangkat lunak yang mempermudah kontrol permainan.
Melansir Coindesk, pengembang Call of Duty Activision Blizzard (ATVI) disebut telah bekerja sama dengan pihak penyedia kode cheat untuk membantu para pemain yang terkena dampak.
Di sisi lain, melansir Decrypt, Activision Blizzard menyebut bahwa malware game menyerang objek game dan tidak membuat masalah pada server. Artinya, server Activision Blizzard diklaim tetap aman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Amry Nur Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: