Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SUNI Catatkan Kinerja Baik, Lampaui Target Laba Bersih di 2023

        SUNI Catatkan Kinerja Baik, Lampaui Target Laba Bersih di 2023 Kredit Foto: WE are
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) berhasil memacu kinerja 4Q 2023 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 102,1% YoY sehingga dapat membukukan laba bersih hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp100,9 miliar. Capaian laba bersih tersebut mencapai 112.3% target perusahaan tahun 2023.

        Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra menyatakan capaian positif ini merupakan hasil implementasi beberapa langkah strategis dari Sunindo Pratama.

        Baca Juga: PKS Minta BPH Migas Razia Pengoplosan BBM Pertalite Jadi Pertamax di Beberapa SPBU

        “Pada tahun 2023, SUNI telah menjalin hubungan yang baik dengan regulator secara aktif berpartisipasi dalam Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) bersama SKK Migas dan Ditjen Migas Kementerian ESDM. SUNI juga meningkatkan kepemilikan saham pada RTM, guna menjamin ketersediaan produksi in-house OCTG tubing serta menambah kapasitas produksi RTM dengan pembelian lahan dan mesin untuk plant 2 di Batam," ujarnya dilansir Senin (1/4).

        "Selain itu, SUNI juga telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), and PT Kris Setiabudi Utama untuk menyediakan produk yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional, serta melakukan proses IPO,” tambah Willy.

        Adapun pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha yang meningkat sebesar 72,0% YoY pada 4Q 2023 sehingga perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan usaha hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp762,4 miliar, atau tumbuh sebesar 41,1% YoY.

        Pertumbuhan pendapatan usaha ini ditopang oleh segmen penjualan yang meningkat tajam pada 4Q 2023 sebesar 84,5% YoY. Hingga akhir tahun 2023, SUNI berhasil membukukan pendapatan usaha dari segmen penjualan sebesar Rp759,1 miliar atau meningkat 46,7% YoY.

        Baca Juga: Melihat Pertamina, Mulyanto Dorong Pemerintah Dongkrak Kelembagaan Migas Indonesia

        Pendapatan usaha meningkat secara signifikan sejalan dengan pertumbuhan volume penjual OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 10,5% YoY dan 304,7% YoY.

        Di sisi lain, seiring dengan pertumbuhan laba bersih, perusahaann juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 54,5% YoY menjadi Rp588,3 miliar dan menjaga rasio-rasio keuangan berdasarkan ketentuan kredit. Salah satunya, perusahaan menjaga rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,3 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali. Total liabilitas juga meningkat sebesar 32,9% YoY disebabkan oleh peningkatan utang finansial menjadi Rp73,4 miliar dibandingkan utang tahun lalu sebesar Rp6,2 miliar untuk kredit investasi dan modal kerja dari SUNI.

        Baca Juga: Penyimpanan dan Penangkapan Karbon, Bisnis Terbaru Industri Migas?

        Peningkatan utang finansial ini masih dalam komposisi yang wajar karena SUNI masih menjaga current ratio pada level 3.9 kali dan memiliki kas yang jauh lebih besar dari pada utang finansial. Dengan kondisi neraca yang sangat kuat ini, SUNI masih memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibannya dan mendanai investasi ke depan. Seiring dengan peningkatan liabilitas yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi, aset perusahaan juga meningkat sebesar 48,4% YoY terutama untuk aset bangunan, mesin serta persediaan dari SUNI.

        SUNI juga berhasil menjaga arus kas tetap positif sebesar Rp84,5 miliar, atau meningkat sebesar 166,4% YoY pada 4Q 2023. Arus kas dari aktivitas pendanaan meningkat signifikan sebesar 57,9 kali lipat hingga akhir tahun 2023 menjadi Rp174,1 miliar, sebagian besar berasal dari IPO yang dilakukan SUNI.

        Baca Juga: PHE Bidik Produksi Migas 742 Ribu Barel Setara Minyak Tahun Ini

        Arus kas dari aktivitas investasi juga meningkat sebesar 26,7 kali lipat menjadi Rp121,3 miliar disebabkan oleh akuisisi strategic asset PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam yang merupakan aset vital bagi SUNI dalam memproduksi seamless pipes/OCTG tubing secara in-house dan menjamin ketersediaan produk. Selain meningkatkan kepemilikan di RTM, SUNI juga akan meningkatkan kapasitas produksi 2 kali lipat dengan pembangunan plant 2 RTM di Batam pada tahun 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: