PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan produksi minyak dan gas bumi (Migas) sebesar 742 ribu barel setara minyak per hari atau Bilion Oil Ekuivalent Per Day (BOEPD) pada tahun 2024.
Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan, angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2023 sebesar 728 ribu BOEPD dan tahun 2022 sebesar 711 ribu BOEPD.
"Kalau tarik sedikit melihat histori yang ada di 2022 untuk migas itu 711 ribu BOEPD, kemudian 2023 728 ribu BOEPD, kemudian kami punya target 2024 742 ribu BOEPD," ujar Chalid dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (27/3/2023).
Chalid mengatakan, untuk target lifting minyak sepanjang 2024 dipatok sebesar 420 ribu barel per hari (BOPD) atau meningkat dibandingkan 2023 dan 2022 sebesar 415 ribu BOPD.
Sedangkan untuk gas yang dijual ke konsumen, tahun ini ditargetkan mencapai 1,86 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), meningkat dibandingkan realisasi 2023 sebesar 1,81 MMSCFD.
"Ini sebagai gambaran kenapa kami tarik histori dari 2022 untuk basis masuk di 2024 supaya terus meningkat," ujarnya.
Untuk mengejar target tersebut, perseroan mendorong melalui untuk memasifkan pengeboran sumur yang dipatok sebanyak 768 unit yang terdiri dari 739 sumur ekploitasi dan 29 sumur eksplorasi.
Selainn itu, untuk meningkatkan produksi migas PHE juga akan memasifkan kegiatan survei seismik baik 2D maupun 3D.
Baca Juga: PHENC Siapkan Revisi POD 1 Lapangan Badik dan West Badik
"Dari kegiatan seismik ini juga sangat meningkat sebagai komitmen kami menemukan cadangan migas baru," ucapnya.
Untuk tahun 2024 sendiri, PHE akan melakukan survei seismik 3D seluas 2.021 km2 dan 1.097 km untuk survei seismik 2D. Angka itu lebih luas dibandingkan 2023 yang hanya 1.512 km2 untuk survei seismik 3D.
"Sedangkan kegiatan seismik tahun 2022 untuk 3D 371 km2, sementara yang 2D-nya 83 km," ungkapnya.
Chalid menyebut, pada tahun 2024 PHE juga menyiapkan capital expenditure (capex) sebesar US$5,7 miliar guna menjalankan semua program kerja.
Dari angka itu, Chalid menyebut sebanyak US$4,4 miliar capex dikhususkan untuk operasional PHE baik pada blok migas domestik maupun di luar negeri.
"Intinya lebih signifikan dibandingkan 2023, kalau capex 2024 itu US$5,7 miliar untuk mengcover semua program kerja yang tadi dijelaskan," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement