Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyimpanan dan Penangkapan Karbon, Bisnis Terbaru Industri Migas?

Penyimpanan dan Penangkapan Karbon, Bisnis Terbaru Industri Migas? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Potensi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture Storage/CCS) yang cukup besar memberikan keuntungan bagi Indonesia karena menjadi peluang bisnis yang baru. 

Dimana, Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi penyimpanan karbon pada bekas reservoir di lapangan migas yang ada di Indonesia diperkirakan mencapai  577 giga ton.  

Baca Juga: BRI Danareksa Sebut Klientnya Tertarik dengan Teknologi Blokchain dalam Bursa Karbon

Direktur Eksekutif Indonesia CCS Center, Belladonna Troxylon Maulianda, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menjadikan Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan proyek CCS dan menjadikannya sebagai peluang bisnis yang baru di masa mendatang. 

Faktor pertama adalah regulasi, dimana pemerintah Indonesia saat ini sangat agresif dalam menerbitkan berbagai regulasi untuk mendukung percepatan implementasi CCS, apalagi Indonesia memiliki potensi yang sama dengan Australia. 

Belladona menyebut bahwa Saat ini, Indonesia sudah memiliki 15 proyek CCS yang sedang dikembangkan. 

“Hal tersebut membuat Indonesia memiliki peluang bisnis yang lebih besar dan dapat menjadi leader CCS Hub di kawasan regional,” ujar Belladona dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (28/3/2024).

Belladona mengatakan,  teknologi CCS bukanlah hal yang baru bagi perusahaan minyak dan gas, dimana teknologi tersebut sudah diterapkan oleh para perusahaan migas sejak 40 tahun yang lalu. 

"Teknologinya sudah mature sebenarnya. Saat ini, kita sedang menunggu cost-nya turun dan memang sekarang sudah mulai menurun," ujarnya. 

Lanjutnya, Indonesia dinilai sebagai negara yang paling siap untuk mengimplemantasikan CCS dibandingkan negara di kawasan Asia lainnya. 

Baca Juga: PHE Bidik Produksi Migas 742 Ribu Barel Setara Minyak Tahun Ini

“Indonesia dinilai paling cepat dalam perkembangan CCS dibandingkan negara lain, selain memiliki potensi, dukungan dari pemerintah melalui regulasi juga diharapkan dapat mempercepat implementasi CCS,” ucapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: