Kutuk Serangan Iran ke Israel, PBB Ungkap Dunia Tak Sanggup Lagi Menanggung Perang
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres meminta kepada semua pihak untuk menahan diri atas ketegangan yang terjadi antara Iran dan Israel.
"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan konfrontasi militer besar di berbagai bidang di Timur Tengah," kata Guterres.
Dirinya pun mengutuk serangan skala besar yang diluncurkan ke Israel oleh Iran. "Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini," tegasnya, dalam sebuah pernyataan tak lama setelah ratusan drone dan rudal Iran diluncurkan ke Israel.
Baca Juga: Sikap Indonesia soal Serangan Iran ke Israel
Guterres memperingatkan bahwa seluruh pihak bila saat ini negara manapun di dunia sudah tidak mampu lagi melakukan perang, melihat bahaya yang sangat nyata dari eskalasi konflik terbaru ini.
“Saya telah berulang kali menekankan bahwa baik wilayah maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Presiden PBB, Dennis Francis, juga menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi yang sedang berlangsung di Timur Tengah, yang melibatkan peluncuran drone dan rudal oleh Iran terhadap Israel.
"Tanggapan Iran menambah situasi perdamaian dan keamanan yang sudah tegang dan rumit di Timur Tengah," kata Francis.
Baca Juga: Republik Iran Beri Peringatan ke Israel: Kalau Diperlukan, Akan Ambil Tindakan Lebih Tegas Lagi
Ia juga meminta semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya untuk menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut di wilayah tersebut.
“Ini adalah momen yang menyerukan penilaian yang bijaksana dan bijaksana, di mana risiko yang diperluas dipertimbangkan dengan sangat hati-hati. Saya berharap bahwa otoritas Iran akan menghormati kata-kata mereka bahwa dengan tindakan mereka hari ini, masalah ini dapat dianggap selesai.”
Ia menekankan bahwa dialog dan diplomasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan perbedaan. "Siklus serangan balik tidak akan mengarah ke mana-mana, tetapi pasti, ke lebih banyak kematian, penderitaan dan kesengsaraan."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: