Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, kementerian tidak akan melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) sampai dengan juni 2024.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang baru pulih setelah diterpa Covid-19.
"Kan kita sudah bilang sampai Juni 2024 (ditahan), pertimbangannya kan kita baru recovery, masyarakat ini jangan sampai kena beban tambahan, itu aja," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Ditjen Migas, Jumat (19/4/2024).
Arifin mengatakan, setelah Juni pemerintah tidak menutup kemungkinan ujyuk melakukan penyesuaian harga BBM baik subsidi ataupun non subsidi.
"Kemarin sudah kita bahas, jadi kita masih nahan sampe Juni 2024, Kalau ini tidak berkesudahan (konflik) kan harus ada langkah ya langkah yang pas," ujarnya.
Lanjutnya, mengenai dampak dari konflik antara Israel dan Iran, Pertamina sudah menyusun berbagai langkah untuk menjaga ketahanan energi nasional ditengah tegangnya kondisi antara Iran dan Israel.
Menurutnya, stok energi, khususnya BBM, masih dalam kondisi aman dengan ketahanan di kisaran 17-30 hari.
Baca Juga: BBM Pertamina Riau Terjaga Meski Konsumsi Meningkat Hingga 53%
"Termasuk juga untuk LPG, ini penting ya kalau punya beras tapi tidak bisa dimasak ya repot juga," ujar Arifin.
Meski begitu, ia berharap agar konflik di Timur Tengah bisa mereda. Pasalnya, perang antara Iran dan Israel berdampak pada melesatnya harga minyak mentah.
Sebagaimana diketahui, harga minyak turun ke level US$87 per barel, harga minyak mentah ia katakan kembali melonjak ke US$90 per barel pagi tadi setelah serangan balasan dari Israel ke Kota Isfana, Iran.
"Mudah-mudahan cubit-cubitannya cukup ya kan udah cubit, cubit lagi, cukup, seri. Tapi Menteri Luar Negeri Iran bilang kita akan respons, gitu, nah ini yang kita khawatirkan," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat