Gerindra Jawab Luhut: yang Toxic itu Pas Pilpres di Mana, Sekarang Berlagak seperti Pahlawan yang Ngemis Jabatan
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman meminta jangan bersikap memecah belah relawan dengan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Hal itu dikatakan Habib menanggapi pernyataan Menko Marves Luhut Panjaitan yang meminta presiden terpilih, Prabowo Subianto tidak menyertakan orang-orang toxic di pemerintahan selanjutnya.
"Jangan dibeda-bedakan antara Relawan dan TKN," kata Habib.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menambahkan relawan adalah bagian integral dari Tim Kampanye Prabowo Gibran.
"Kebijakan kita sejak awal adalah menyatukan relawan dan unsur parpol dalam TKN, makanya ada Komando Golf yang khusus membidangi relawan. Semua relawan Pak Jokowi dan relawan Prabowo-Gibran terdaftar dan terkoordinasi di Komando Golf (bidang Relawan) yang diKomandani oleh Haris Rusli Moty dibantu oleh Immannuel Ebenezer dkk," tambahnya.
Ia menambahkan semua unsur TKN baik Parpol maupun relawan bergerak secara swadaya dan swadana menjalankan tugas masing-masing.
"Mereka tidak pernah meminta fasilitas dari TKN," tuturnya.
Ia pun mengingatkan Prabowo adalah pemimpin yang mempunyai semangat untuk merangkul semua pihak.
"Sebanyak mungkin elemen bangsa jangan dikotori dengan gaya berpolitik toxic dan memecah belah, ada yang entah di mana waktu Pilpres, tapi saat ini kemudian serasa paling pahlawan serta mengklaim kerja relawan dengan tujuan minta jabatan tertentu di pemerintahan Prabowo-Gibran. Nantinya, inilah termasuk toxic yang sesungguhnya yang mungkin dimaksud oleh Pak Luhut," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat