Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Simulasi Pilgub Sulteng 2024, Siapa Pemenangnya?

        Simulasi Pilgub Sulteng 2024, Siapa Pemenangnya? Kredit Foto: Antara/Antara/Rafiuddin Abdul Rahman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis laporan terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024. Bila Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah diadakan ketika survei dilakukan (6-18 Mei 2024) dan yang maju ada tiga pasangan, Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri vs Anwar Hafid - Reny A Lamadjido vs Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta, pasangan Ahmad M Ali lebih mendapat dukungan dibanding dua pasangan lainnya. 

        Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada calon yang definitif. Partai-partai politik masih melakukan penjaringan calon dan saling menjajaki kemungkinan kerja sama atau koalisi. Namun demikian, sudah ada sejumlah nama tokoh yang diberitakan akan maju bertarung dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah.

        Baca Juga: Jokowi Bertemu Puan di WWF ke-10, Anak Buah Megawati: Para Pemimpin Kompak Menyangkut Hal Strategis

        Di Provinsi Sulawesi Tengah ada tiga partai yang punya kursi paling banyak hasil Pemilu DPRD, yakni NasDem, Demokrat, dan Golkar. Partai NasDem disebut-sebut akan mencalonkan tokohnya Ahmad M Ali. Demokrat akan mengusung Anwar Hafid. Golkar masih mempertimbangkan sejumlah nama, di antaranya Mohamad Irwan Lapatta. 

        Bila Pemilihan Gubernur diadakan ketika survei dan yang maju ada tiga nama, Ahmad M Ali vs Anwar Hafid vs Mohamad Irwan Lapatta, Ahmad M Ali mendapat dukungan 33.9%, kemudian Anwar Hafid 29.6%, dan Mohamad Irwan Lapata 12%. Yang belum tahu sekitar 24.5%.

        Dalam simulasi 3 nama tersebut, Ahmad M Ali dan Anwar Hafid bersaing sangat ketat dengan selisih hanya sekitar 4.3%, sementara Mohammad Irwan Lapatta terlihat masih kurang kompetitif dibanding kedua lawannya tersebut. Nama lain yang juga banyak diberitakan akan maju sebagai calon gubernur adalah incumbent Rusdy Mastura. Bagaimana peluang Rusdy dalam Pemilihan Gubernur Sulteng kali ini?

        Bila yang bersaing Ahmad M Ali vs Anwar Hafid vs Rusdy Mastura, dalam simulasi 3 nama ini Ahmad M Ali mendapat dukungan 29.7%, kemudian Anwar Hafid 28.9%, dan Rusdy Mastura 20.2%. Yang belum tahu sekitar 21.3%.

        Baca Juga: Ahok-Djarot Disuarakan Maju di Pilgub Sumut, Kader PDIP: Bukan Paslon Biasa

        “Dari dua skenario 3 calon ini terlihat bahwa persaingan ketat terjadi antara Ahmad M Ali dan Anwar Hafid. Selisih keduanya hanya 0.8-4.3% tergantung komposisi calon yang bersaing,” kata Deni, Rabu (22/5).

        Rusdy Mastura berada di bawah Ahmad M Ali dan Anwar Hafid dengan jarak sekitar 8.7-9.5%. Sementara Mohamad Irwan Lapatta terlihat paling kurang kompetitif.

        Selanjutnya, survei ini juga mengukur kekuatan elektoral pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Meskipun skenario pasangan calon gubernur-wakil gubernur masih sangat terbuka, namun telah ada beberapa indikasi kemungkinan pasangan.

        Baca Juga: Kader PDIP Yakin Duet Ahok-Djarot Bakal Menang Besar di Pilgub Sumut

        Ahmad M. Ali disebut-sebut akan berpasangan dengan tokoh Gerindra Abdul Karim Al Jufri. Anwar Hafid kemungkinan akan berpasangan dengan kader PKB Reny A. Lamadjido. Lalu ada juga yang menyebut Rusdy Mastura bisa saja berpasangan dengan Mohamad Irwan Lapatta.

        Dalam simulasi 3 pasangan, hasil survei menunjukkan pasangan Ahmad M Ali - Abdul Karim Aljufri meraih dukungan 30.8%, kemudian Anwar Hafid - Reny A Lamadjido 26.2%, dan Rusdy Mastura - Mohamad Irwan Lapatta 24.3 %. Yang belum tahu sekitar 18.8%.

        Menurut Deni, hasil dari simulasi pasangan ini konsisten dengan simulasi tanpa pasangan secara urutan. Ini berarti calon gubernur lebih punya kontribusi elektoral dibanding calon-calon wakil gubernur.

        Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Tengah masih cukup lama (6 bulan lagi). Sementara pemilih pada umumnya (58%) baru akan menentukan pilihan ketika waktu pilkada sudah dekat, yakni dalam beberapa minggu menjelang pilkada hingga pada hari-H. Karena itu, kata Deni, dukungan pemilih kepada calon diperkirakan masih dinamis, bisa berubah, tergantung kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon hingga pilkada diadakan.

        Baca Juga: Bila Diberi Mandat, Ono Surono Siap Ikut Pilgub Jabar 2024

        Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sulawesi Tengah yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sampel sebanyak 2420 responden dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah proporsional dari populasi tersebut. Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ±2% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: