PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) emiten mpemilik jaringan Ranch Market ini menyatakan bahwa 2024 sebagai tahun politik, menghadirkan sejumlah dinamika di sektor ritel yang menantang dan dapat menimbulkan berbagai risiko bisnis yang memerlukan penanganan yang mengedepankan prinsip kehati-hatian.
“Di tengah pemulihan ekonomi muncul permasalahan baru geopolitik global yang sulit diprediksi dan diantisipasi. Pertumbuhan ekonomi masih terjaga, menyikap hal tersebut perusahaan tetap melakukan pengembangan usaha melalui digitalisadi dan SDM untuk mengantisipasi kondisi tersebut,” kata Direktur PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), Hady Purnama, di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Sebagai upaya untuk memperkuat dan memperluas pasar di Indonesia, lanjut Hady, di 2024 RANC menargetkan pembukaan dua toko baru pada kuartal 3 di kota Semarang dan Jakarta serta menetapkan jumlah CAPEX sebesar Rp49,5 miliar yang akan digunakan untuk pembukaan toko baru, renovasi toko dan peremajaan peralatan. Namun begitu, perseroan masih akan melanjutkan penutupan gerai yang dinilai tidak efektif sebanyak 4 gerai.
Baca Juga: RANC Bakal Fokus Tingkat Kerja Operasional Melalui Investasi IT
Dari sisi pendapatan bersih, RANC juga menargetkan kenaikan sebesar 7,8% atau Rp3,04 triliun yang didapat dari pertumbuhan pendapatan bersih dari toko yang sudah ada, pendapatan bersih dari rencana pembukaan toko baru, serta sinergi pemasaran dengan Blibli Group yang diharapkan bisa memberikan dampak positif dalam penjualan.
“Target pendapatan Rp3,04 triliun yang akan diperoleh dari same sales store growth dan penambahan 2 toko baru. Perusahaan juga akan berupaya untuk terus menekan kerugian melalui efisiensi,” ucap Hady.
Baca Juga: Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam
Untuk itu, laba tahun berjalan juga ditargetkan meningkat sebesar 44,6% melalui penutupan toko yang underperformance dan memberikan kontribusi negatif serta hasil dari implementasi operational excellence (toko, distribution center dan head office) seperti yang telah dijalankan secara berkelanjutan.
“Perusahaan telah menetapkan serangkaian strategi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan akan mengadopsi aspek pemasaran yang lebih baik untuk meningkatkan target penjualan, serta memperluas jaringan distribusi untuk meningkatkan penetrasi pasar. Selain itu, Perusahaan akan senantiasa fokus pada
penjualan produk segar berkualitas tinggi dengan pengawasan yang ketat atas rantai pasok bahan baku yang berkualitas,” tutup Johartono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: