- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Kejar Pertumbuhan Berkelanjutan, DEPO Lakukan Investasi Strategis di 6 Lokasi Land Bank
PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) optimis dalam menyusun rencana bisnis tahunan untuk 2024 dengan proyeksi target pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 13,4% dan 31,2% dari realisasi tahun 2023.
Untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan, Perseroan memiliki rencana pengembangan yang ambisius dengan memanfaatkan potensi dari 6 lokasi Land Bank yang sudah dimilikinya.
Dari estimasi rencana belanja modal Perseroan tahun 2024 sebesar Rp260 miliar, belanja modal sebesar Rp104 miliar telah direalisasikan untuk perolehan Land Bank dan juga proses konstruksi.
Pendanaan atas belanja modal tersebut berasal dari dana internal dan fasilitas pinjaman bank dengan bunga yang kompetitif yang telah diperoleh Perseroan.
"Lokasi-lokasi ini akan menantikan pengembangan lebih lanjut untuk memperluas cakupan Perseroan, memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, memberikan pengalaman berbelanja yang berkesan, dan dapat memberikan nilai tambah terbaik," kata Direktur Utama PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk, Kambiyanto Kettin, di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Baca Juga: Penjualan Ritel Modern Topang Penjualan CSAP di Kuartal I 2024
Perseroan yakin bahwa ekspansi ini akan memberikan manfaat positif bagi masyarakat, dengan menciptakan peluang pekerjaan dan memberikan akses lebih luas kepada produk berkualitas. Hal ini juga mencerminkan komitmen Perseroan untuk terus berinvestasi dalam pertumbuhan dan kemajuan ekonomi di Indonesia.
Adapun, di sepanjang tahun 2023 perseroan berhasil meraup peningkatan yang konsisten dalam berbagai aspek, yang terus menunjukkan pertumbuhan dan keunggulan yang berkelanjutan.
Kambiyanto mengatakan, di tengah kondisi ekonomi dan geopolitik global yang masih belum stabil, kinerja ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,05% (yoy). Tingkat inflasi yang stabil dan terkendali sebesar 2,61% juga berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di sisi lain, industri ritel bahan bangunan juga mengalami dampak dari perubahan preferensi pelanggan, perubahan gaya hidup, teknologi, dan kebutuhan akan rumah yang bersifat fungsional dan ramah lingkungan.
Meskipun demikian, industri ritel tetap menunjukkan ketahanan yang cukup baik, dengan perkiraan pertumbuhan di tahun 2023 pada kisaran 4,0-4,2%.
“Perseroan mencetak pertumbuhan positif dari sisi top line. Seiring dengan pertumbuhan industri retail, penjualan bersih Perseroan juga mengalami kenaikan dari Rp2,68 triliun, meningkat 4,84% dari Rp2,56 triliun di tahun 2022,” jelasnya.
Baca Juga: Agung Podomoro Bangun Kolaborasi Strategis untuk Mendorong Kemudahan Pembiayaan Kepemilikan Properti
Dari segi profitabilitas, pada tahun 2023, Perseroan berhasil menjaga tingkat margin laba kotor pada kisaran 19% setara dengan nilai Rp507 miliar. Namun karena adanya peningkatan beban operasional terutama pada biaya karyawan, peningkatan kegiatan promosi, dan biaya operasional gerai baru, hal ini berdampak pada menurunnya margin laba tahun berjalan dan nilai dari laba tahun berjalan.
Perolehan laba tahun berjalan Perseroan pada tahun 2023 adalah Rp85,65 miliar dengan margin laba tahun berjalan 3,19%. Pencapaian ini turun 17,1% dari laba tahun berjalan di tahun 2022 yang tercatat Rp103,4 miliar dan margin laba tahun berjalan 4,0%.
Nilai terbesar dari pertumbuhan organik dikontribusikan dari Bali sebesar 33,4% diikuti berikutnya dari Jawa Barat sebesar 1,8%, dan gerai baru di Sumatra Utara. Dalam tahun 2023, Perseroan membuka 1 gerai toko baru yaitu di Rajawali, Jawa Timur. Pertumbuhan ini didukung oleh fundamental keuangan yang kuat dan kebijakan strategis Perseroan yang tepat. K
“Kebijakan strategis Perseroan pada tahun 2023 adalah perluasan basis pelanggan dengan pembukaan gerai fisik, peningkatan operasi yang ramah lingkungan, dan peningkatan pelayanan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tambahnya.
Pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan di atas tercermin dalam pergerakan neraca dimana total aset Perseroan sampai dengan Desember 2023 naik menjadi Rp2,08 triliun dari Rp1,78 triliun pada akhir 2022. Demikian pula liabilitas naik menjadi Rp836,68 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp609,97 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas naik menjadi Rp1,24 triliun dari Rp1,17 triliun pada akhir 2022.
Baca Juga: FKS Foods Sejahtera Catat Pertumbuhan Laba Usaha 101,4 % di Kuartal Pertama 2024
Sementara itu, perseroan akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku yang berakhir pada tahun 2023 sebesar Rp4 per saham atau sebesar Rp27,16 miliar. Sementara jumlah laba bersih Perseroan yang diperoleh pada tahun 2023 adalah sebesar Rp85,64 miliar.
Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023, Jakarta, Kamis (6/6/2024).
“Yang berhak atas dividen tersebut adalah pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 20 Juni 2024 pada pukul 16:00 WIB,” kata Direktur Utama PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk, Kambiyanto Kettin.
Adapun, jadwal pembagian dividen untuk cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 14 Juni 2024, Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 19 Juni 2024, Cum Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 20 Juni 2024, Ex Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 21 Juni 2024, dan pembayaran Dividen akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 5 Juli 2024.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ini pun telah disetujui pengunduran diri Erwan Irawan Noer dari jabatannya sebagai Direksi Perseroan, efektif sejak tanggal 1 Juli 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: