Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Puncak Haji, Kemenkes Bagikan Tips agar Jemaah Terhindar dari Masalah Kaki Melepuh

        Jelang Puncak Haji, Kemenkes Bagikan Tips agar Jemaah Terhindar dari Masalah Kaki Melepuh Kredit Foto: Antara/Handout/Saudi Press Agency/pras
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Panasnya cuaca di Kota Makkah, terutama saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, membuat banyak jemaah yang kemungkinan akan mengalami permasalahan kaki melepuh. Olehnya itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M mengingatkan agar jemaah selalu menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar.

        “Untuk menjaga alas kaki biar tidak hilang atau lupa, pertama, jangan tinggalkan alas kaki di luar pintu masjid. Kedua, simpan alas kaki dalam tas dan bawa masuk ke dalam masjid. Simpan alas kaki dekat Anda duduk,” ucap Liliek di Jakarta. 

        Baca Juga: BSI Siaga Musim Haji, Penukaran Uang Riyal Tembus Rp16,7 Miliar

        “Ketiga, jika menyimpan alas kaki di rak sandal yang berada dalam masjid, hafalkan nomor rak dengan baik. Keempat, alas kaki dibawa sendiri, jangan titip pada teman Anda karena mungkin dapat terpisah dari rombongan," sambungnya. 

        Bagi jemaah haji yang kehilangan atau lupa menyimpan alas kaki, Kapuskes Liliek meminta untuk segera menghubungi petugas yang berada di area masjid. Jemaah diharapkan tidak nekat berjalan pulang ke hotel atau melanjutkan aktivitas tanpa alas kaki.

        “Kalau alas kakinya hilang atau lupa, yang pertama harus dilakukan adalah segera menghubungi petugas yang berjaga di area masjid. Jangan tinggalkan masjid tanpa alas kaki,” pesannya.

        Baca Juga: Haji Ramah Lansia, Baznas Kolaborasi Hadirkan Seratus Kursi Roda

        Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M, pemerintah telah menyiapkan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH). Tim ini bertugas di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, serta berkeliling ke sektor hotel jemaah.

        Tim PKP3JH bertugas melakukan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rehabilitasi. Salah satunya, yakni menyiapkan sandal untuk jemaah yang membutuhkan.

        Tim PKP3JH beranggotakan gabungan tenaga medis yang bertugas di lapangan, baik di sektor khusus Makkah maupun Madinah. Jemaah dapat langsung menemui Tim PKP3JH bila ingin meminta bantuan, konsultasi pengobatan, serta perawatan, termasuk mengatasi kaki melepuh.

        Namun, penting diketahui bagi jemaah haji yang mengalami kaki melepuh, langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan, yakni jemaah atau petugas yang menolong dapat mengguyurkan air mengalir ke telapak kaki.

        Baca Juga: Selain Tarif Terjangkau, PosIND Jamin Keamanan Pengiriman Kargo Haji Jamaah Indonesia

        “Jadi, pertolongan pertama adalah menghentikan panas pada telapak kaki dengan guyur air mengalir selama 20 menit. Lalu, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan,” kata Kapuskes Liliek Marhaendro Susilo.

        Lama perawatan kaki melepuh tergantung pada luas dan derajat luka. Pada jemaah dengan riwayat diabetes, penyembuhan kaki melepuh dapat lebih lama. "Jika seluruh telapak kaki melepuh dengan luka bakar derajat 2 dangkal, perawatan bisa lebih dari dua minggu. Pada penderita diabetes penyembuhan luka bisa lebih lama,” terang Liliek.

        Oleh karena itu, jemaah haji dengan diabetes perlu ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan kaki. Jemaah dapat mencuci kaki dan menggunakan pelembab setiap hendak beraktivitas di tengah cuaca panas. Pelembab berfungsi menjaga kulit tetap lembab dan mencegah kulit pecah-pecah.

        “Khusus buat jemaah yang penderita diabetes, seringlah mencuci kaki dan sela-sela jari serta menggunakan pelembab,” tambah Liliek.

        Selain itu, jemaah haji penderita diabetes sebaiknya menggunakan alas kaki yang aman dan nyaman. Jangan lupa pula untuk memperhatikan kondisi kaki secara berkala untuk memastikan tidak ada luka, bengkak, atau kemerahan. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: