Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PARA Syndicate: Keburukan Pilpres Akan Berlanjut di Pilkada karena Jokowi Turun Lagi Cawe-Cawe

        PARA Syndicate: Keburukan Pilpres Akan Berlanjut di Pilkada karena Jokowi Turun Lagi Cawe-Cawe Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo memprediksi potensi keburukan yang terjadi selama proses Pilpres 2024 akan berlanjut di Pilkada nanti.

        Ia menjelaskan tiga indikasi yang mengarah pada potensi tersebut. Pertama, ada kecenderungan Jokowi melakukan cawe-cawe di Pilkada melalui instrumentasi Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang berencana melanjutkan kerja sama politik hingga Pilkada.

        Sebelumnya, KIM di Pilpres mengusung pasangan jagoan Jokowi, Prabowo-Gibran. Kerjasama ini membuat dinamika koalisi partai di Pilkada dalam banyak hal jadi terkondisikan.

        "KIM akan tetap kompak. Ini bisa jadi kendaraan politik bagi Jokowi agar tetap memberi pengaruh, terutama setelah dirinya selesai jadi presiden Oktober nanti," kata Ari diskusi bertajuk “Buruk Pilpres, Akankah Berlanjut di Pilkada?” di Kantor PARA Syndicate, Jakarta.

        Menurutnya, cawe-cawe Jokowi terlihat jelas dari manurver politik pengusulan menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara, yang mendapat dukungan Golkar serta menyingkirkan kader partai sendiri Musa Rajekshah (Ijeck) dari bursa kandidasi.

        Hal yang sama juga terbaca dari dinamika elite politik dalam bursa kandidasi Pilgub Jakarta. Kabarnya KIM didorong oleh Jokowi untuk mengusung Ridwan Kamil demi menghadang Anies Baswedan di Jakarta.

        Indikasi kedua, lanjut Ari, masih terjadi instrumentasi hukum yang ditengarai untuk kepentingan melanggengkan dinasti politik penguasa.

        Publik membaca ada aroma politik di balik Putusan MA terkait syarat batas usia calon kepala daerah di tengah tahapan Pilkada yang sudah berlangsung.

        "Segala bentuk keburukan yang terjadi pada Pilpres 2024 harus dihentikan dan jangan berlanjut di Pilkada serentak 2024 demi mewujudkan harapan pemilu jujur dan adil serta menyelamatkan demokrasi," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: