Rano Karno Akan Perluas Basis Pemilih Anies di Jakarta Hanya Jika PKS Tidak Keluar Koalisi
Pengamat politik Refly Harun setuju Rano Karno akan memperluas basis pemilih Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 hanya jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak keluar koalisi.
Pasalnya PKS mempunyai kader paling militan, sehingga akan menjadi masalah bagi Anies Baswedan jika partai berwarna orange itu keluar dari koalisi lalu mendukung calon lain, tapi tidak akan masalah jika keluar koalisi tanpa mendukung calon lain.
Baca Juga: Lawan Anies Sebagai Cagub Kaesang Bakal Kalah, Bagaimana Jika Jadi Cawagub?
"Saya setuju ya mengatakan bahwa Rano Karno akan memperluas basis pemilih tapi dengan syarat PKS tidak keluar koalisi, tapi kalau PKS keluar koalisi ya berat karena PKS itu paling militan kader-kadernya," ucapnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (19/7).
"Kalau PKS misalnya pasif tidak dukung calon lain barangkali mereka tidak menjadi faktor pengurang, Karena bagaimanapun pemilih PKS lebih condong ke Anies, tapi kalau seandainya mereka ditawarkan pasangan lain dan pasangan lain tersebut prospektif misalnya bisa dirasionalkan bagi pendukung PKS ya rugi bagi Anies," imbuhnya.
Sebelumnya, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Aditya Perdana menyebut sosok Rano Karno bisa menjadi kuda hitam untuk maju sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan. Dirinya juga meyakini kehadiran Rano Karno bisa meningkatkan peluang kemenangan Anies di Jakarta.
Adit menyebut, pendamping Anies di Jakarta harus mewakili semua kelompok mengingat masyarakat Jakarta memiliki latar belakang yang kosmopolit dan beragam.
"Sosok Rano Karno layak karena pernah berpengalaman di eksekutif dan legislatif. Artinya memang dia ini kan orang Jakarta yang memiliki track record (latar belakang) yang jelas sebagai seniman dan labeling-nya itu dari Jakarta. Jadi penerimaan sosok beliau sendiri di masyarakat relatif mudah, ga akan punya kesulitan," kata Aditya, Rabu (17/7/2024).
Namun demikian, Adit sendiri masih meragukan soal kesediaan Rano Karno maju sebagai wakil gubernur karena sudah pernah menjabat orang nomor satu di Banten sebelumnya. Kecuali itu, tingkat keterpilihan sosok calon Gubernur di Jakarta, berdasarkan survei Litbang Kompas masih di bawah 40 persen, sehingga Rano Karno sendiri juga masih punya peluang maju sebagai Jakarta satu.
"Yakin Rano Karno mau jadi wakil gubernur? Dia mantan gubernur, jadi artinya peluang itu (sebagai calon gubernur) masih ada, tapi mungkin dari politik sekarang lebih realistis kali ya," kata Adit.
Meski demikian, Adit juga mengatakan Rano Karno bisa menjadi semacam titik temu sebagai calon wakil gubernur dari partai politik pendukung Anies Baswedan. Adit juga mengamini sosok Rano yang bisa menjadi kuda hitam karena bisa memperluas basis pemilih Anies Baswedan yang tak terjangkau sebelumnya.
"Bisa menjadi penengah buntunya sosok Wakil Gubernur. (Karena) Rano Karno ini sudah terkenal sebelum menjadi politisi dan sosok yang dapat diterima semua kelompok," ucap Adit menutup wawancara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: