Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lifting Migas pada Semester I 2024 Tak Capai Target, Ini Biang Keroknya!

        Lifting Migas pada Semester I 2024 Tak Capai Target, Ini Biang Keroknya! Kredit Foto: YouTube/SKK Migas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa hingga semester I 2024 lifting minyak dan gas tidak mencapai target.

        Untuk lifting minyak realisasinya hanya mencapai 576 ribu barel per hari (BOPD). Realisasi ini cenderung lebih rendah dari target APBN 2024 sebesar 635 ribu BOPD.

        Baca Juga: Telkom Nyatakan Komitmen Dukung Transformasi Bisnis Industri Migas

        "Lifting minyak sampai dengan semester 1, karena kita di semester 1 mengalami gangguan banjir di mana-mana, sehingga drilling praktis lebih dari satu bulan tidak bisa dilakukan, sehingga ada beberapa keterlambatan kegiatan drilling yang mengakibatkan realisasi produksi minyak kita adalah 576.000 barrel oil per hari," jelas Dwi pada Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester I Tahun 2024 yang disiarkan lewat Youtube SKK Migas, Jumat (19/7). 

        Sementara itu, lifting gas pada Semester I 2024 juga tidak mencapai target dimana realisasinya hanya mencapai 5.301 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Realisasi ini juga lebih rendah dibanding target APBN 2024 sebesar 5.785 MMSCFD.

        "Di gas ini memang kendalanya adalah di infrastruktur dan kita harapkan nanti batang cirebon akan bisa tersambung di akhir 2025 sehingga kelebihan gas dari Jawa Timur bisa dialirkan ke Jawa Barat," kata Dwi.

        Baca Juga: SKK Migas Kebut 1 Juta Barel Minyak dan 12 Miliar Kubik Gas Per Hari

        Pihaknya juga mengupayakan agar dapat menggenjot pumping di Natuna, sehingga kelebihan gas di Natuna bisa dialirkan ke Batam. 

        "Jadi, saat ini Natuna mengalir ke Singapura, kami harapkan nanti kelebihan gasnya bisa diserap juga oleh Batam. Sehingga, gas dari Sumatera bagian tengah bisa dialirkan untuk mendukung Jawa Barat," sambung Dwi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: