Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perusahaan Energi Jepang Kaji Investasi di Proyek PLTA Kayan Cascade Kalimantan Utara

        Perusahaan Energi Jepang Kaji Investasi di Proyek PLTA Kayan Cascade Kalimantan Utara Kredit Foto: KHE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kayan Hydro Energy (KHE) sebagai pemrakarsa dan pemilik memaparkan perkembangan terbaru dan prospek bisnis proyek PLTA Kayan Cascade. Hal ini diungkapkan  Owner PT Kayan Hydro Energy (KHE), Tjandra Limanjaya didampingi Andrew Sebastian Suryali, Direktur Utama KHE Steven Kho, Executive Committee KHE Eko Permanahadi, saat menghadiri  jamuan makan malam bisnis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, di bawah pimpinan Duta Besar Heri Akhmadi, dalam menyambut Pertemuan Tingkat Menteri AZEC ke-2 yang akan datang. 

        Dalam kesempatan ini, Manajemen KHE mengumumkan secara resmi bahwa kerja sama dengan Sumitomo Corporation telah berakhir. "Kerja sama dengan Sumitomo Corporation telah berakhir. Kami membuka peluang bagi semua pihak yang ingin terlibat dalam proyek PLTA Kayan Cascade," ujar Andrew Sebastian Suryali dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (22/7/2024).

        Baca Juga: PLN Raih Sertifikat Laik Operasi untuk PLTA Jatigede, Dorong Energi Hijau 110 MW

        Andrew menjelaskan bahwa PLTA Kayan Cascade adalah proyek strategis dalam program green energy di Indonesia. "Kami melihat mereka menyambut baik proyek ini dan akan ditindaklanjuti secara B2B (busines to busines). Pada prinsipnya, kami membuka peluang bagi semua pihak untuk berkolaborasi," tambahnya.

        Dengan perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Nusantara di Pulau Kalimantan, fokus pada pembangunan infrastruktur berkelanjutan menjadi lebih penting. Indonesia, sebagai bagian dari inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC), menekankan keberlanjutan, teknologi hijau, dan produksi energi tanpa emisi.

        Adapun, proyek ini bertujuan untuk membangun serangkaian pembangkit listrik tenaga air di sepanjang Daerah Aliran Sungai Kayan. Upaya ini didukung oleh sektor publik dan swasta, termasuk komitmen dari PT. PLN (Persero) dan PT. Indonesia Strategis Industri yang sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Hijau Terintegrasi.

        Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo Ptuskan untuk Ambil Bagian Pembangunan PLTA Kayan di Kaltara

        Proyek pengembangan PLTA dengan kapasitas 9000 MW ini diperkirakan menelan biaya sekitar US$17,8 miliar, termasuk pembangunan jalur transmisi dan gardu induk. Presentasi Proyek Kayan Cascade memikat para peserta, menyoroti potensi keluaran listrik tahunan sebesar 36 Terawatt-hour. Proyek ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi ramah lingkungan di Kalimantan, sehingga secara signifikan mengurangi biaya listrik nasional.

        Investasi perusahaan Jepang dalam proyek ini tidak hanya mendukung inisiatif AZEC, tetapi juga memperkuat perjalanan Indonesia menuju transisi energi ramah lingkungan tanpa mengorbankan ketahanan energi.

        Duta Besar Heri Akhmadi menekankan pentingnya Proyek Kayan Cascade sebagai salah satu proyek utama dalam Kerangka AZEC dan bertujuan menjadi salah satu deliverable dalam Pertemuan Tingkat Menteri AZEC berikutnya. 

        Deputi Menteri Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI juga menyampaikan bahwa proyek ini, jika selesai, akan menjadi salah satu proyek utama yang mempercepat transisi Indonesia menuju energi hijau sekaligus menurunkan biaya listrik nasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: