Asosiasi Planters Muda Indonesia (APMI) mengenalkan kebaikan kelapa sawit kepada anak-anak dengan cara yang unik dan menarik. Program yang diberi nama ES LILIN (Edukasi Sawit Sambil Bermain) tersebut diinisasi dengan harapan bisa menanamkan rasa cinta sedari dini tentang salah satu kekayaan alam di Indonesia, yakni kelapa sawit.
Adanya program tersebut bisa meredam isu-isu negatif yang sumbang terdengar soal eksploitasi anak-anak pada perkebunan kelapa sawit. Menurut keterangan dari Ketua APMI, Muhammad Nur Fadillah, upaya tersebut dilakukan untuk merespon isu negatif soal anak-anak yang dipekerjakan di perkebunan sawit.
Baca Juga: DPR Soroti Migrasi Sawit, Ingatkan Soal Kawasan Hutan
Padahal, anak-anak seharusnya mendapatkan jaminan hidup dan pendidikan yang layak, bukan malah menjadi alat propaganda suatu pihak.
“Yang uniknya di sini, advokasi yang kami lakukan kali ini yaitu dengan sambil bermain. Karena kita yakini dunianya anak-anak adalah dunia nya untuk bermain dalam mengenali lingkungannya. Advokasi dengan melibatkan anak-anak kita beri nama yaitu ES LILIN (Edukasi Sawit Sambil Bermain),” ujar Nur Fadillah dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Rabu (24/7/2024).
Adapun program ES LILIN ini pertama kali diselenggarakan pada Minggu (21/7/2024) di Panti Asuhan Mustika Tama Yogyakarta kepada 50 anak-anak di sana.
Tema yang diangkat sebagai bahan edukasi adalah ‘Anak adalah Generasi Penentu Indonesia Emas 2045’. Tujuan dari diangkatnya tema tersebut yakni meningkatkan kepedulian generasi muda pada keberlangsungan bangsa melalui edukasi pada anak-anak.
Baca Juga: Keuntungan hingga Produktivitas, Kemitraan Jadi Kunci Optimalnya Ekosistem Sawit
“Kegiatan ini untuk merespon isu anak-anak yang sedang berkembang. Ya kami sangat kasian sekali kepada anak-anak yang menjadi kambing hitam untuk kepentingan sektoral. Padahal anak-anak saat ini seharusnya kita pastikan jaminan hidup, pengetahuan, pendidikan serta kesehatannya. Tapi bukan alihnya melindungi, malah menjadikan bahan propaganda untuk mendeskreditkan,” kata dia.
Adanya kegiatan tersebut juga disambut baik oleh banyak pihak, salah satunya pimpinan Panti Asuhan Mustika Tama itu sendiri. Pasalnya, anak-anak muda yang tergabung dalam APMI dianggap peduli dengan generasi bangsa melalui edukasi sejak dini kepada anak-anak. Sehingga, kecerdasan anak-anak bangsa pun terawatt dan makin berkembang dalam menilai tolak ukur Indonesia Maju ke depannya.
Baca Juga: Pakar Desak Pembenahan Regulasi untuk Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
Kegiatan yang dilakukan APMI antara lain story telling dengan media boneka tangan yang menceritakan agriculture serta manfaat sawit. Selanjutnya, menggambar sketsa sawit sebagai bentuk pengenalan bentuk buah dan pohon sawit kepada mereka.
Tak hanya itu, APMI juga menyerahkan bantuan uang tunai serta sembako sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan jaminan hidup anak-anak di panti asuhan tersebut.
Baca Juga: CPOPC: Eropa Sering Kritik Sawit karena Persaingan Pasar
Lebih lanjut, APMI juga berkomitmen untuk terus mengabdikan potensi mereka pada bangsa dan negara melalui peran edukasi kepada anak-anak Indonesia dalam memperkenalkan berbagai kontribusi dari perkebunan itu sendiri, salah satunya sawit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: