Sejak diperkenalkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, AKHLAK telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kerja dan perilaku sehari-hari di lingkungan Grup BUMN. Nilai-nilai AKHLAK resmi menjadi nilai inti BUMN sejak 1 Juli 2020.
Saat diluncurkan empat tahun silam, Erick menjelaskan bahwa AKHLAK lebih dari sebatas slogan, namun harus tertanam di keseharian secara konsisten, baik dalam pekerjaan maupun dalam lingkup yang lebih luas.
Selain itu, penerapan nilai AKHLAK diharapkan dapat memfasilitasi transformasi sumber daya manusia di BUMN untuk meningkatkan daya saing BUMN dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Ini Sinergi Membawa BUMN 'Menari Lincah'
Yuswohady, Founding Director Indonesia Brand Forum (IBF), mengapresiasi inisiasi budaya kerja AKHLAK di BUMN yang menjadi “operasi sapu jagat” dengan meleburkan dan menyeragamkan budaya kerja di berbagai BUMN tersebut.
Yuswohady menilai penyeragaman budaya ini baik untuk menyatukan hati, pikiran, dan pikiran seluruh jajaran BUMN agar terjadi konsolidasi pesan, atribut, perilaku, bahkan hingga pikiran.
“Warisan terbesar Erick Thohir bagi BUMN adalah para pemimpin penerus BUMN yang berkarakter AKHLAK, yang akan mengantarkan negeri ini mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” pungkas Yuswohady.
Mengamini pernyataan Yuswohady, Arya Sinulingga, Staf Khusus III Kementerian BUMN, menegaskan bahwa AKHLAK merupakan pondasi yang penting bagi seluruh insan BUMN untuk menjalankan bisnis dari mulai membuat perencanaan, melakukan eksekusi, mengidentifikasi permasalahan, mencari solusi, mengambil keputusan, melakukan inovasi, sampai menjamin kualitas pelayanan ke Masyarakat.
Arya menambahkan bahwa transformasi BUMN berjalan begitu cepat karena antar BUMN telah memiliki “platform budaya” yang sama. Artinya di dalam “keluarga besar” BUMN telah tercipta “culture fit” yang memungkinkan mega holding raksasa ini bisa lincah bergerak. "Meleburnya budaya kerja ke dalam AKHLAK menjadi modal fundamental bagi Kementerian BUMN untuk membentuk “gajah lincah menari Flamenco”,” ujar Arya.
Baca Juga: 5K Leadership untuk Mendorong BUMN Sukseskan Indonesia Emas 2045
Senada dengan Arya, Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Djoemadi mengungkapkan bahwa tak hanya berfungsi sebagai “perekat”, budaya kerja AKHLAK juga memainkan peran strategis sebagai “pelumas” yang memungkinkan eksekusi, teamwork, kolaborasi, sinergi, dan eksekusi di dalam dan antar BUMN berlangsung dalam fleksibilitas dan kecepatan yang tinggi.
Jadi, budaya kerja AKHLAK tak hanya menjadi enabler untuk mencapai tujuan kuantitatif (ukuran dan skala ekonomi), tapi juga kualitatif (fleksibilitas, adaptabilitas, agilitas) dari holding BUMN yang tercipta.
Bertempat di Kedung Rasa, Pos Bloc, Jakarta Pusat, hari ini diselenggarakan konferensi pers yang digelar IBF bersama PT Balai Pustaka dengan topik "BUMN Soko Guru Indonesia Maju: Menuju Visi Indonesia Emas 2045".
Menghadirkan sejumlah panelis, yakni Yuswohady (Founding Director IBF), Faizal Rochmad Djoemadi (Direktur Utama PosIND), Arya Sinulingga (Staf Khusus III Kementerian BUMN), dan Achmad Fachrodji (Direktur Utama Balai Pustaka) yang menjadi Penerbit & Strategic Partner IBF, acara ini digelar sebagai bagian dari rangkaian menuju Indonesia Brand Forum (IBF) 2024 yang akan diselenggarakan pada 31 Juli 2024.
Pada kesempatan ini, Yuswohady dan Achmad Fachrodji juga mengumumkan bahwa pada 31 Juli 2024, akan diselenggarakan Indonesia Brand Forum (IBF) 2024. Kolaborasi strategis antara IBF dan Balai Pustaka ini akan menampilkan dua acara utama yang sangat berharga.
Baca Juga: Bagai Gajah yang Lincah Menari Flamenco, BUMN Dukung Indonesia Emas 2045
Pertama, conference. Dengan tema "Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045", konferensi ini akan menghadirkan sejumlah direksi BUMN untuk membahas Transformasi, Digitalisasi, dan Kolaborasi yang telah dilakukan selama 5 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Kedua, book launching. Akan diluncurkan buku dengan judul yang sama dengan tema conference. Buku yang diterbitkan Balai Pustaka ini memotret dan mengulas perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, termasuk menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaan AKHLAK sebagai core values BUMN.
“IBF 2024 kali ini sangat strategis untuk dihadirkan dikaitkan dengan Visi Indonesia Emas 2045. Dalam acara Conference dan Book Launching, akan dikaji perjalanan BUMN dalam melakukan transformasi, digitalisasi, serta kolaborasi selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir,” ujar Yuswohady Founding Director IBF.
Acara ini, ditambahkan Achmad Fachrodji, menunjukkan komitmen kuat IBF, Balai Pustaka, dan semua pihak dalam mendukung peran krusial BUMN sebagai pilar ekonomi Indonesia.
“Dengan visi yang jelas dan langkah strategis, kita harus optimistis bahwa BUMN akan menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” dia menutup.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Belinda Safitri