Harga crude palm oil (CPO) atau minya sawit mentah mulai anjlok setelah sebelumnya emrangkak naik dalam sepekan terakhir. Hal itu terpantau di Bursa Malaysia hingga Rabu (24/7/2024) yang menunjukkan bahwa harga CPO turun sekitar 0,45% dari hasil sebelumnya.
Harga CPO dalam sepekan terakhir ini memang mulai menunjukkan gairah positif di angka yang baik. bahkan, pada awal perdagangan Selasa, (23/7/2024), harga CPO sempat menguat sebesar 0,8% meski akhirnya terjerembab sekitar 0,45% pada akhirnya.
Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Siap Genjot Pengembangan Bioavtur dari CPO
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/7/2024), jika harga CPO naik sepekan penuh tanpa putus, maka capaian tersebut menjadi catatan panjang naiknya CPO sejak Januari 2024 lalu. Akan tetapi, aksi profit taking atau ambil untung akhirnya lebih dominan sehingga menyeret harga CPO ke zona merah.
Selain faktor ambil untung berlebih, investor juga membaca pertanda CPO mulai kalah dengan minyak nabati pesaingnya, khususnya dari India. Kendati demikian, harga kenaikan maupun penurunan CPO ini setidaknya bisa dilihat dari sejumlah sentiment yang mengikutinya.
Baca Juga: Keuntungan hingga Produktivitas, Kemitraan Jadi Kunci Optimalnya Ekosistem Sawit
Lebih lanjut, dalam analisis teknikal yang berbasis perhitungan harian, posisi CPO cukup baik karena masih masuk ke dalam zona bullish. Hal ini terlihat dari Relative Strenght Index (RSI) sebesar 54,3. Yang mana, RSI itu masih di atas 50 dan menunjukkan bahwa asset tersebut masih berada dalam posisi bullish.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar