Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kenapa Nama Kaesang Tidak Moncer di Jakarta?

        Kenapa Nama Kaesang Tidak Moncer di Jakarta? Kredit Foto: PSI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan pendapatnya tentang penyebab nama putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tidak moncer di DKI Jakarta untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.

        Menurut Refly Harun, nama Kaesang Pangarep tidak moncer karena yang mengadakan survei elektabilitas calon gubernur (cagub) untuk Pilkada DKI Jakarta 2024 adalah Litbang Kompas, lembaga yang relatif lebih independen.

        Baca Juga: Anies Akan Dibiarkan Melawan Kotak Kosong di Pilkada DKI Jakarta

        "Kenapa kemudian nama Kaesang tidak moncer di Jakarta, pertama yang mengadakan survei itu adalah Litbang Kompas sehingga relatif lebih independen dibandingkan yang mengadakan itu lembaga-lembaga survei yang bisa dipesan, lembaga survei apupun," ungkapnya, dikutip dari YouTube KEREN CADAS CHANNEL, Jumat (26/7).

        Untuk diketahui, dalam survei terbaru Litbang Kompas terkait Pilkada DKI Jakarta 2024, Kaesang Pangarep mendapatkan elektabilitas 1 persen, sedangkan urutan pertama ditempati Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 29,8 persen, kemudian posisi kedua diduduki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

        “Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%,” tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).

        Posisi selanjutnya terpaut jauh dengan Anies dan Ahok, yaitu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil dengan 8,5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,3 persen.

        Lalu ada sejumlah nama dengan elektabilitas di angka 1 persen termasuk Kaesang, yaitu Menteri Sosial Tri Rismaharini, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang meraih 1,3%.

        Survei tersebut dilakukan pada 15-20 Juni 2024, dan sebanyak 30 persen responden masih tidak tahu atau belum menjawab siapa sosok yang dinilai layak untuk memimpin Jakarta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: