- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
IICCS Forum 2024, Indonesia Siap Jadi Pelopor CCS Lintas Batas di Kawasan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia siap menjadi penggerak pertama implementasi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation & Storage (CCUS) lintas batas di kawasan. Hal ini ia sampaikan pada pada International & Indonesia CCS Forum 2024, di Jakarta Conventional Center (JCC), Rabu (31/07/2024).
Luhut melanjutkan, terbitnya Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon telah menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah untuk menerapkan teknologi CCS sebagai bagian dari inisiatif dekarbonisasi.
Pemerintah terus mendorong upaya ini dengan menyiapkan beberapa langkah turunan, antara lain Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2023 tentang penyelenggaraan CCS/CCUS.
"Pemerintah Indonesia ingin bergerak cepat dalam penerapan teknologi CCS ini. Kami sadar pentingnya kematangan untuk teknologinya, menurut saya tiga tahun bukanlah waktu yang lama, jadi kami akan melakukan banyak hal untuk mencapai target tersebut," ujar Luhut pada International & Indonesia CCS Forum 2024, di Jakarta Conventional Center (JCC), Rabu (31/07).
Selanjutnya, Staf khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi, Ego Syahrial menuturkan bahwa Pemerintah telah merancang peta jalan transisi energi menuju net zero emission (NZE) di tahun 2060. Dalam proses ini teknologi seperti CCS berperan penting dalam mereduksi ketergantungan akan bahan bakar fosil dan menggantikannya dengan EBT.
Baca Juga: Ekosistem Berkelanjutan, Kelapa Sawit Dukung Program Nol Emisi Karbon di Indonesia
"Teknologi inovatif rendah emisi karbon seperti CCS dan CCUS dapat diterapkan dalam kondisi tertentu untuk membantu pembangkit listrik berbahan bakar fosil mempercepat pengurangan emisi dalam proses mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan hijau," jelasnya.
Ego mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah menjalankan 15 proyek CCS dan CCUS tersebar di berbagai daerah. Keseluruhan proyek tersebut diperkirakan mampu menyimpan sumber daya lebih dari 500 gigaton.
"Seluruh proyek tersebut rata-rata diperkirakan mulai beroperasi di tahun 2030. Dengan lokasi yang strategis dan sumber daya penyimpanan yang tersedia, kami yakin Indonesia dapat menjadi negara terdepan di kawasan Asia Tenggara dalam pengembangan CCS," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat