Meski Jadi Cawagub Ahmad Luthfi, Kaesang Bakal Berakhir Jadi Gubernur Jateng, Kok Bisa?
Pegiat media sosial Rinny Budoyo menilai Irjen Pol Ahmad Luthfi akan ditugaskan untuk membawa putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep memimpin Jawa Tengah (Jateng) dengan menjadikannya calon wakil gubernur (cawagub).
Dan berdasarkan skenario yang beredar, setelah menang Pilkada Jateng dan memimpin selama beberapa tahun, Ahmad Luthfi akan dipindahkan ke pusat untuk jabatan lebih tinggi, sehingga kursi gubernur akan ditempati Kaesang.
Baca Juga: Gerindra Butuh untuk Menunggangi Anies di Pilkada DKI Jakarta
"Pak Luthfi tampaknya bakal ditugaskan buat membawa Kaesang memimpin Jawa Tengah, mereka bakal dipasangkan sebagai duet cagub dan cawagub," ucapnya, dikutip dari YouTube 2045 TV, Rabu (31/7).
"Nanti setelah menang setelah beberapa tahun memimpin bisa saja Pak Luthfi ini diangkat ke pusat menjadi menteri, wakil menteri atau kepala lembaga supaya Kaesang bisa otomatis naik jadi gubernur, konon ya begitulah skenarionya," imbuhnya.
Sementara diketahui, dalam survei Litbang Kompas untuk Pilkada Jateng 2024, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep meraih elektabilitas tertinggi dengan 7 persen, posisi kedua ditempati Irjen Pol Ahmad Luthfi dengan 6,8 persen.
Kemudian posisi ketiga diraih mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin dengan elektabilitas 3,2 persen, lalu selanjutnya Raffi Ahmad yang merupakan selebrias terkenal dengan 2,8 persen.
Lalu posisi selanjutnya adalah Bupati Kendal Dico Ganinduto dengan elektabilitas 2,6 persen, padahal senter dikabarkan menjadi pasangan Raffi Ahmad. Lalu mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo 2,4 persen dan mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi 2,0 persen.
Kemudian Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf dengan 1,2 persen, politikus kawakan PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul 1,2 persen, dan mantan Menteri ESDM Sudirman Said mendapatkan 0,8 persen.
Survei tersebut dilakukan pada 20-25 Juni dengan responden sebanyak 500 orang dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, sempel diambil secara acak dengan metode pencuplikar sistematis bertingkat dengan margin of error kurang lebih 4,4 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: