Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lakukan Strategi Ambidexterity, Nicke Bawa Pertamina Menuju Juara Energi Global

        Lakukan Strategi Ambidexterity, Nicke Bawa Pertamina Menuju Juara Energi Global Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi tantangan global di sektor energi. Di bawah kepemimpinan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama, Pertamina melakukan berbagai transformasi dan inovasi yang signifikan untuk memastikan dua tugas utamanya: value creator dan agent development.

        Dari sisi value creator, Pertamina terus menunjukkan kinerja yang mengesankan. Pada 2023, pertumbuhan BUMN ini sangat signifikan, dengan peningkatan laba bersih sebesar 17% mencapai US$4,77 miliar atau setara Rp 72,7 triliun. EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi mencapai US$14,36 miliar, naik 6% dibanding tahun 2022. Adapun pendapatan konsolidasi 2023 tercatat sebesar US$75,79 miliar.

        Dengan kinerja tersebut, tak heran jika Pertamina telah mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan terkemuka dengan meraih peringkat ketiga dalam daftar Fortune 500 Asia Tenggara tahun 2024. Daftar ini dirilis oleh Fortune, menyoroti perusahaan-perusahaan besar dengan kinerja terbaik di kawasan tersebut.

        Baca Juga: Lakukan Perombakan, Ini Jajaran Baru Kepengurusan Pertamina Geothermal (PGEO)

        Di sisi lain, Pertamina juga tidak melupakan perannya sebagai agent development. BUMN berhasil melakukan distribusi BBM dan LPG ke 98% wilayah di Indonesia pada 2023, lewat program BBM 1 Harga, One Village One Outlet (OVOO) dan Pertashop. Hasil ini membuktikan bahwa Pertamina berhasil menjalankan perannya dalam mendistribusikan energi ke seluruh Indonesia, menjalankan peran sebagai agent development.

        Dalam kaca mata leadership, peran Value Creator & Agent of Development yang dijalankan ini disebut Ambidexterity Roles. Nicke menegaskan bahwa pihaknya berupaya menjalankan peran tersebut dengan sebaik-baiknya.

        Dari sisi value creator, Pertamina menggelar transformasi yang massif. Yang paling mencolok adalah perubahan struktur organisasi Pertamina dari "organisasi kapal induk" menjadi "organisasi kapal fregat".

        “Di bawah arahan Pak Erick Thohir, langkah ini dilakukan agar Pertamina menjadi lebih lincah dan responsif dalam menangkap peluang pasar dan merespons perubahan. Holdingisasi ini membuat kami bisa meng-unlocking value menuju global energy champion,” tegas Nicke.

        Pertamina kini menjadi holding raksasa yang memayungi enam subholding, yaitu Upstream, Refinery & Petrochemical, Commercial & Trading, Gas, Integrated Marine Logistics, dan New & Renewable Energy. Struktur ini memungkinkan Pertamina untuk fokus pada pengembangan bisnis yang lebih luas dan agresif. Agar holdingisasi ini berjalan baik, Pertamina mengembangkan strategi kolaborasi dalam mengembangkan bisnis.

        Pertamina aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global di lima benua. Kolaborasi ini memungkinkan Pertamina untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing di tingkat internasional. Adapun di sisi agent development, Nicke menjelaskan bahwa Pertamina terus berkomitmen untuk menjalankan mandat yang diberikan.

        Baca Juga: Di Forum Internasional IICCS 2024, Pertamina Paparkan Strategi Menjadi Pemimpin Regional Bisnis CCS

        “Mandat Pertamina sebagai BUMN energi adalah menjaga ketahanan energi nasional, termasuk menyediakan energi bagi kebutuhan Indonesia. Hal ini dilakukan melalui pengelolaan energi dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability,” tegas Nicke.

        Selain upaya menjadi perusahaan energi kelas dunia yang juga mampu menjalankan mandat ketanahan energi nasional, Nicke menjelaskan bahwa Pertamina juga menegaskan komitmennya terhadap pengembangan energi terbarukan. Dalam lima tahun terakhir, BUMN ini telah berupaya mengubah portofolio pembangkit energi ke energi baru terbarukan (EBT) untuk mengejar target net zero emission.

        Dengan berbagai langkah transformasi dan inovasi yang dilakukan, Pertamina berhasil menunjukkan kinerja yang mengesankan dan menjadi bukti nyata bahwa dengan visi yang jelas, kepemimpinan yang kuat, dan inovasi yang berkelanjutan, perusahaan energi nasional dapat bersaing di kancah global dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: