Politisi PDI Perjuangan, Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal sebagai Ahok, mengungkapkan pandangannya mengenai kemungkinan terbentuknya Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus).
Menurut Ahok, jika koalisi ini terwujud, maka Pilkada Jakarta bisa berujung pada satu poros calon tunggal. Namun, ia memperingatkan bahwa calon yang diusung KIM Plus kemungkinan besar akan menghadapi tantangan serius jika hanya ada satu pasangan calon (paslon) dalam pemilihan.
Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta, berpendapat bahwa pemilih di Jakarta cenderung memilih kotak kosong jika hanya ada satu paslon yang bertarung dalam Pilkada.
“Pemilik suara di Jakarta cenderung memilih kotak kosong jika hanya satu paslon yang bertarung,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa hal ini akan menjadi kerugian bagi paslon yang diusung oleh KIM Plus.
Ahok juga memprediksi bahwa situasi ini mungkin akan memunculkan calon independen yang akan melawan paslon dari KIM Plus.
Baca Juga: Selain Aturan KPU, Ini yang Halangi Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI Jakarta
“Jika KIM Plus hanya mengusung satu calon, saya yakin mereka tidak akan berani melawan kotak kosong. Jakarta bisa membuat mereka kalah dengan kotak kosong,” kata Ahok dengan tegas.
Dengan keyakinannya, Ahok menggarisbawahi pentingnya KIM Plus untuk menyiapkan calon yang benar-benar kompetitif dan memiliki dukungan kuat dari masyarakat. Ia juga menekankan bahwa keberadaan calon independen dapat memberikan pilihan alternatif bagi pemilih dan mencegah dominasi satu poros dalam Pilkada Jakarta.
Ahok mengajak semua pihak untuk memikirkan strategi yang tepat dalam menghadapi Pilkada Jakarta agar demokrasi tetap berjalan dengan sehat dan kompetitif. “Yang akan terjadi mungkin adalah munculnya calon independen yang siap bersaing,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat