Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar +0,27% atau 19,95 poin di level 7.308,123 pada akhir perdagangan Jumat, 2 Agustus 2024 tersokong 2 top gainers IDX PROPERTY yang menguat sebesar +2,95% dan IDX CYCLIC yang menguat sebesar +2,47%, meski masih tersandera 2 top losers IDX TECHNO yang melemah sebesar -2,19% dan IDX INFRA sebesar -1,74%.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menegaskan pada minggu lalu ada sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG, seperti The Fed yang menahan suku bunga di 5,5% di tengah pelemahan signifikan ekonomi AS yang menimbulkan kecemasan dan kemungkinan akan adanya rate cut sebelum September.
"Terlebih, saat ini sudah muncul beberapa leading indicator untuk resesi seperti unemployment rate yang melonjak ke 4,3%, inverted yield curve dan VIX index yang tinggi, dimana VIX index ini mengukur volatilitas pasar saham menggunakan S&P 500 options. Dalam seminggu terakhir, VIX meningkat 39,31%. Sementara itu, Bank Sentral Jepang (BOJ) yang menaikkan suku bunga 25 bps juga menjadi salah satu leading indicator untuk resesi," jelas Angga.
Sentimen lainnya, PMI S&P dan ISM yang sudah di bawah angka 50 mengindikasikan PMI Manufaktur sudah di level kontraksi.
"PMI Manufaktur Indonesia juga sudah di bawah angka 50. Inflasi semakin terkontrol dan membuka ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga dalam waktu yang dekat," terangnya.
Baca Juga: BNI Sekuritas Ajak Investor Pemula Pahami Aturan Sebelum Investasi Saham
Data Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia dari Kemnaker mencatat jumlah pekerja yang ter-PHK pada periode Januari-Juni 2024 mencapai 32.064 orang. Angka ini naik 21,4% yoy (sebelumnya 26.400) yang berarti bakal memengaruhi perekonomian dalam negeri.
Berbicara tentang potensi market pada 5-9 Agustus 2024, Angga mengimbau para trader untuk memerhatikan sejumlah sentimen berikut ini.
Menurut Angga, data pertumbuhan GDP akan menjadi sorotan untuk minggu depan. Jika data GDP di bawah ekspektasi, ada kemungkinan BI juga akan menurunkan suku bunga lebih cepat dari ekspektasi pasar, dengan catatan jika kurs Rupiah sudah mulai stabil.
Selanjutnya, data consumer confidence dan retail sales juga akan mempengaruhi sektor retail consumer, begitu juga dengan car & motorbike sales akan mempengaruhi sektor transportasi.
"Sektor retail merupakan sektor yang defensive dan jika ada tanda-tanda pelemahan ekonomi maka ada potensi inflow kepada sektor tersebut. Data car & motorbike sales juga dapat mendukung kenaikan IDX TRANSPORT yang secara laporan keuangan ada perbaikan yang cukup signifikan di Q2," tegasnya.
Sementara itu, data China yang baik akan memengaruhi index Asia secara keseluruhan, terutama sektor energi pada IHSG. Jika ekonomi China terlihat sudah membaik, demand energy juga akan naik, sehingga dapat mendongkrak harga komoditas seperti batu bara dan minyak.
Baca Juga: Tersengat Sentimen Suku Bunga The Fed, IPOT Rekomendasikan Tiga Saham ini untuk Trading di Pekan ini
Data US pada minggu depan juga akan terkait dengan pergerakan harga komoditas, terutama minyak. Jika API & EIA Crude Oil Stocks Change lebih rendah dari ekspektasi maka harga minyak berpotensi kembali menguat dengan adanya kecemasan mengenai inventory minyak mentah AS.
Terakhir, ada sentimen PMI Service yang akan menunjukkan perkembangan industri jasa AS, dimana industri manufaktur sudah terlihat dalam posisi kontraksi dengan data minggu lalu.
Berkaca pada data ekonomi dan sentimen di atas, teristimewa sentimen-sentimen yang menopang sektor transportasi.
Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 9 Agustus 2024.
1. Buy BIRD (Support 1.685, Resist 1.800). Data car & motorbike sales minggu ini dapat mendukung kenaikan IDX TRANSPORT yang secara laporan keuangan ada perbaikan yang cukup signifikan di Q2. Emiten ini uptrend kuat dan kenaikan didukung oleh volume yang besar, sudah koreksi ke level support dengan low volume. Karena itu, emiten ini low risk trade dengan R:R 3,6 sesuai trading plan.
2. Buy on Pullback BFIN (Support 855 Resist 960). Data car & motorbike sales minggu ini juga dapat menjadi sentimen positif bagi BFIN. BFIN melaporkan penurunan laba bersih sebesar 19,16% YoY pada semester I-2024, menjadi Rp685,79 miliar dibandingkan dengan Rp848,39 miliar. Rincian pembiayaan menunjukkan dominasi pembiayaan kendaraan bermotor yang mencakup 76,3% dari total pembiayaan. Jika data car & motorbike sales meningkat, BFIN berpotensi mengalami perbaikan dari sisi pendapatan. BFIN koreksi low volume ke area support Fibonacci 880-900. Potensi untuk melanjutkan kenaikan cukup besar dengan adanya akumulasi yang masif.
3. Buy on Pullback PANI (Support 5.125 Resist 5.700). Emiten ini akan diuntungkan oleh sentimen pemangkasan suku bunga. Emiten ini juga sudah memiliki rencana ekspansi besar yang mencakup pembangunan PIK 2 - PIK 7. Karena itu, PANI berpotensi melanjutkan rally dan mencapai all time high baru dalam jangka waktu menengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: