Sebagai negara yang meratifikasi perjanjian Paris, Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat fokus pada akselerasi transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kompas gerak dari sektor energi salah satunya Minyak dan Gas Bumi.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi D Suryodipuro menjelaskan, prinsipnya SKK Migas akan patuh mengikuti arahan dari Dewan Energi Nasional (DEN). Namun dirinya membetulkan bahwa memang jika dilihat dari sisi persentase sektor migas akan ada penurunan kedepan.
Baca Juga: Menarik China, Langkah Strategis Indonesia Genjot Produksi Migas hingga 2030
”Secara persentase, memang ada penurunan, dari konsumsi migas, untuk ke depannya. Tapi kalau secara volume, itu naiknya signifikan loh,” ujar Hudi saat ditemui di Kantor SKK Migas Jakarta, Rabu (07/08/2024).
Posisi gas memang memiliki andil besar dalam memuluskan transisi energi di Indonesia. Keberadaanya akan menjadi jembatan sebelum energi baru terbarukan (EBT) dapat beroperasi secara maksimal.
Sementara minyak, menyusul terdapat temuan baru dipastikan eksplorasi masih tetap berjalan sebagai upaya memenuhi ketahanan energi nasional.
”Jadi, migas masih terus jalan. Makanya, kita ngedorong-dorong orang untuk melakukan investasi, kita membangun yang tadi pola,memperbaiki fiscal term secara terus-menerus, ya itu adalah upaya-upaya kita untuk eksplorasi di hulu migas tetap berjalan,” lanjut Hudi.
Di tempat yang sama Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko menerangkan, hingga tahun 2030 target Long Term Planning (LTP) dari sektor migas yaitu mencapai 1 juta barel minyak per hari (bopd) dan 12.000 juta kaki kubik per hari gas (MMscfd).
Baca Juga: Potensi Tinggi Migas, Pemerintah Lelang Wilayah Kerja Pesut Mahakam Tahap I 2024
"Semua konsen bahwa tahun ini ke depan itu akan banyak proyek-proyek baru, yang besar-besar dalam rangka target kita 1 juta berel dan 12 miliar kubik feed gas" tutup Rudi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar