- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Tekan Sampah Botol Plastik Aqua Indonesia Gandeng Rekosistem untuk Kelola 1.400 Metrik Ton
Produsen Air Minuman Dalam Kamaşan (AMDK) PT Tirta Investama (AQUA) resmi menggandeng PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem) melakukan penandatanganan MoU dalam mendeklarasikan komitmen bersama untuk mengelola 1.400 metrik ton sampah kemasan dan botol plastik di wilayah Gresik, Jawa Timur.
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, bahwa pihaknya selalu berinovasi dengan menempatkan konsumen sebagai prioritas utama dan mengedepankan dampak pada lingkungan.
“Kami berkomitmen menghadirkan kesehatan melalui produk berkualitas sekaligus berkontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan, sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaan Danone Impact Journey,” ujar Karyanto di Surabaya, Jumat (9/8/2024).
Karyanto menyebutkan, sejak 1993, pihaknya telah menginisiasi program untuk mengumpulkan kembali dan mendaur ulang sampah botol plastik pascakonsumsi dengan mengembangkan Program AQUA Peduli hingga pada 2018 yang merupakan bentuk komitmen mendukung Gerakan Indonesia Bersih dan untuk mencapai ambisi “recover more than we use” atau mengumpulkan kemasan lebih banyak dari yang dihasilkan.
“Optimalisasi kemasan adalah salah satu wujud memelihara kelestarian lingkungan. Kami merancang kemasan yang 100% dapat digunakan kembali, dan didaur ulang. Riset dan inovasi dalam kemasan terus kami dorong untuk mendukung upaya closed-loop recycling dari botol menjadi botol lagi dan berdampak yang positif bagi lingkungan,” sambungnya.
Sementara itu Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan dan Pemanfaatan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Mohamad Amin mengatakan, wilayah Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan-permasalahan yang sama dengan kota lain, khususnya dalam menangani masalah limbah sampah.
“Setiap hari kota Surabaya menghasilkan sampah yang pembuangannya tersebar di TPA, TPA3R dan beberapa bank sampah. Kolaborasi AQUA dan Rekosistem ini adalah implementasi konkrit dari EPR yang menjadi alternatif solusi untuk mengurangi beban yang menumpuk di Surabaya dan kota-kota penyangganya,” kata Mohamad Amin.
Disisi lain CEO & Co-founder Rekosistem, Ernest C. Layman mengatakan, kemitraan ini ini mengumpulkan dan mendaur ulang sampah kemasan untuk mendukung ekonomi sirkular dan tanggung jawab produsen yang Diperluas (EPR/Extended Producer Responsibility). Pengumpulan 1.400 ton metrik sampah plastik dalam program ini memiliki potensi penghematan karbon emisi hingga 2,2 Juta kilogram karbon dari inisiatif daur ulang sehingga mengurangi ketergantungan pada penggunaan virgin plastic.
Sementara itu, Rekosistem sebagai mitra strategis adalah perusahaan rintisan yang beroperasi di bidang clean and climate tech. Perusahaan ini menyediakan implementasi ekonomi sirkular dalam rantai pasokan limbah (yaitu pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan pemrosesan) dengan memanfaatkan sistem operasi pengelolaan limbah milik Rekosistem untuk mengubah limbah menjadi bahan baku daur ulang dan energi baru terbarukan.
“Kami juga aktif mengkampanyekan #TowardsZero dengan pendekatan waste-to-materials dan waste-to-energy untuk mendukung realisasi Net Zero Emissions di Indonesia,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: