Dalam era transformasi digital yang terus berkembang, bisnis global kini menghadapi perubahan signifikan dalam pemanfaatan teknologi informasi.
Pertumbuhan teknologi low-code dan no-code semakin pesat, didorong oleh adopsi yang semakin luas di kalangan pengembang profesional maupun non-teknis, yang mencari cara untuk mempercepat pengembangan dan mengurangi ketergantungan pada tim IT tradisional.
Menurut perkiraan dari Forrester, pasar gabungan untuk platform low-code dan otomasi proses digital (DPA) diperkirakan akan mencapai sekitar $30 miliar pada tahun 2028, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 21% sejak 2023.
"Tren saat ini menunjukkan peningkatan adopsi yang signifikan, di mana semakin banyak perusahaan yang beralih ke teknologi low-code dan no-code untuk mempercepat transformasi digital mereka. Ini bukan hanya soal mempercepat pengembangan aplikasi, tetapi juga bagaimana perusahaan dapat lebih responsif terhadap kebutuhan bisnis yang terus berkembang," jelas Aina Neva Fiati, Managing Director iSystem Asia.
Gagah Prakoso Aribowo, General Manager of IT Division PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, yang juga turut serta dalam diskusi ini, mengungkapkan implementasi teknologi low-code dan no-code telah menjadi kunci dalam mempercepat digitalisasi proses bisnis kami.
“Dengan fleksibilitas dan kecepatan yang ditawarkan oleh teknologi ini, kami mampu lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan pasar dan memberikan solusi yang lebih baik bagi klien kami," tutur Gagah.
Hal tersebut terungkap ada diskusi pada No-Code Day Jakarta 2024, yang diselenggarakan oleh Creatio dan iSystem Asia, menjadi bukti nyata dari tren ini. Sebagai mitra bersertifikat Creatio yang terkemuka di Asia, iSystem Asia berperan penting dalam memperkenalkan dan mempromosikan teknologi ini di Indonesia.
Baca Juga: Bukit Emas Digital Siap Bantu Branding Perusahaan Menjadi Lebih Luas dan Berkelas
Acara yang berlangsung di The Westin, Kuningan Jakarta, Kamis (15/8), ini mengumpulkan para pemimpin bisnis, profesional IT, ahli CRM, dan no-code untuk membahas cara memanfaatkan teknologi No-Code serta dampaknya terhadap transformasi digital di berbagai industri.
Dalam konteks ini, Generative AI (Gen AI) semakin memainkan peran penting dalam mempercepat transformasi digital. Gen AI memungkinkan otomatisasi yang lebih lanjut dalam pengembangan aplikasi, memungkinkan pembuatan solusi yang lebih cerdas dan adaptif.
Ananta Dewandhono, Senior Partner iSystem Asia, menambahkan teknologi ini kian dibutuhkan dalam industri. "Teknologi No-Code membuka peluang baru bagi banyak perusahaan untuk mempercepat inovasi dan efisiensi. Kami telah melihat bagaimana teknologi ini membantu organisasi di berbagai sektor untuk bertransformasi secara digital dengan lebih cepat dan efektif," ujar Ananta.
Teknologi ini bekerja dengan platform low-code dan no-code untuk membantu perusahaan menciptakan aplikasi yang tidak hanya lebih cepat, tetapi juga lebih inovatif dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Hal ini memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan di pasar yang terus berkembang.
Diskusi ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dalam industri, termasuk CEO Creatio Katherine Kostereva, Chief Innovation Officer Creatio Jason Miller, SVP Channels Creatio Alex Donchuk, Regional Sales Director Creatio Yos Dappu, Managing Director iSystem Asia Aina Neva Fiati, Senior Partner iSystem Asia Ananta Dewandhono, dan Product & Delivery General Manager iSystem Asia Indar Wiguna.
Baca Juga: Kemenag, BWI, dan BI Perkuat Sinergi Tata Kelola Wakaf melalui Digitalisasi
Indar Wiguna, Product & Delivery General Manager iSystem Asia, yang juga hadir dalam acara ini, lebih dikenal sebagai teknisi IT yang sangat menguasai teknologi Creatio serta platform low-code dan no-code.
"Teknologi low-code dan no-code dari Creatio memungkinkan kita untuk mengatasi tantangan IT secara lebih efisien dan fleksibel, serta mempercepat proses transformasi digital bagi banyak perusahaan," ujar Indar Wiguna.
Sebagai informasi, iSystem Asia merupakan perusahaan konsultan teknologi dan manajemen yang berfokus pada customer relationship management (CRM), customer experience (CX), dan business process management (BPM) berbasis di Indonesia.
Dengan berbagai solusi teknologi yang ditawarkan, iSystem Asia telah membantu banyak organisasi di berbagai industri seperti telekomunikasi, perbankan, keuangan, kedirgantaraan, konstruksi, FMCG, pendidikan, dan lembaga pemerintah. Sebagai salah satu key partners Creatio di Indonesia, iSystem Asia pernah menyabet penghargaan “5-star Creatio Certified Partner & Rank No. 1 in the World” dari Creatio.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: