Di 2nd AZEC, Indonesia Tegaskan Komitmen Dekarbonisasi Hingga Resmikan Center AZEC di Jakarta
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk mendorong dekarbonisasi di tanah air. Hal ini ia ungkapkan pada gelaran 2nd Asia Zero Emission Communituly (AZEC) Ministry Meeting di St Regis Jakarta, Rabu (21/08/2024).
"Kami berkomitmen untuk mendorong dekarbonisasi menuju netralitas karbon sekaligus mencapai pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi," kata Airlangga dalam sambutannya.
Selaku Ketua Steering Commite gelaran 2nd AZEC, Dia mengungkapkan bahwa platform AZEC telah menyatakan dukungannya pada 34 proyek hijau di tanah air. Proyek-proyek tersebut mencakup tiga sektor diantaranya energi, transportasi, dan manufaktur.
"Nah oleh karenanya dalam pertemuan tingkat Menteri tadi saya juga menyampaikan hal-hal hang menjadi prinsip yaitu, tentu mendorong transisi energi bisa ini berjalan, kemudian sustainabilitas bisa juga terjaga," lanjut Airlangga.
Airlangga merinci, proyek yang telah didukung oleh platform AZEC diantaranya 15 proyek geotermal, dan usulan tambahan dari Pemerintah Jepang untuk proyek Sarulla. Lalu kemudian ada waste to energy di Legok Nangka Jawa Barat.
"Kemudian kita juga mendorong pilot poject daripada pengembangan peatland dengan Sumitomo Forestry, di mana seluruh perizinannya sudah tersedia, tinggal dikomersialisasikan dan ini akan menjadi percontohan bagaimana mengelola kawasan gambut di Kalimantan Tengah," sambung Airlangga.
Lalu ada juga proyek lain terkait food crop dan pengembangan energi hidro di Kayan Kalimantan Utara yang diharapkan dapat memproduksi energi bersih sebesar 9 Gigawatt (Gw). Terakhir mengenai pengembangan Carbon Capture and Storage, Blue Amonia dan Hydrogen.
Untuk mengakselerasi berbagai proyek ini, Airlangga mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia telah menginisiasi untuk meresmikan AZEC Center di Jakarta.
"Saya berharap AZEC Center akan memberikan dukungan yang tak ternilai untuk mengembangkan visi, peta jalan, dan kebijakan guna memandu dekarbonisasi kita. Saya juga mendesak semua mitra AZEC untuk terlibat aktif," tegas Airlangga.
Baca Juga: Upaya Menaikkan Daya Saing Industri Melalui Aksi Dekarbonisasi Industri
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menambahkan AZEC Center akan menjadi platform kerjasama bagi anggota AZEC dalam langkah dekarbonisasi di Asia. Kerjasama ini bisa dari sisi sharing knowledge, peningkatan kapasitas, mobilisasi keuangan, dan pengembangan kebijakan energi bersih yang efektif.
Rosan menyatakan, sebagai hasil kemitraan strategis Indonesia dan Jepang Center AZEC akan dapat menjadi landasan utama dalam menyuarakan ekosistem bisnis rendah karbon terkhusus di Indonesia selaras dengan target nol emisi karbon di tahun 2060.
"AZEC Center bukan hanya pusat penelitian, tapi juga promotor dan penggerak nyata untuk dekarbonisasi sistem energi dan kemajuan ekonomi berkelanjutan di kawasan," jelas Rosan.
Sementara itu, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ken Saito mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyediakan USD1 miliar untuk mendanai proyek mitra dengan skema global south support scheme.
"Untuk mencapai tujuan tersebut, ERIA akan meluncur Center Asia Zero Emission Community hari ini,'' ujar Ken Saito.
Saito menjabarkan bahwa Center AZEC akan menjadi wadah untuk melakukan penelitian dan analisa serta membuat rekomendasi kebijakan dalam memecahkan tantangan dekarbonisasi.
"Saya sangat berharap Center kni bisa berfungsi sebagai mesin intelektual AZEC," tutup Saito.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: