Merajuk data dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) memberi berkontribusi 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai dengan Rp9.580 triliun.
Walaupun di sektor UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena mampu membantu menyerap 96,6 persen tenaga kerja. Akan tetapi, sektor ini masih menjadi kendala terutama di permodalan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani secara tegas mengatakan, sulitnya akses keuangan dan modal merupakan tantangan utama bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan usahanya dalam produksi.
"Sektor ini masih menghadapi tantangan signifikan yang mempengaruhi daya saing dan pertumbuhan mereka karena akses untuk keuangan bagi mereka masih sangat sulit. Selain soal keuangan mereka pun juga menghadapi kendala promosi hampir 35% alami kesulitan," tegas Shinta dalam Rapat Kerja dan Koordinasi Nasional (Rakornas) Apindo di Surabaya kemarin sore.
Menurut Shinta, apabila permasalahan itu tidak diselesaikan maka UMKM berpotensi menghadapi tantangan yang semakin signifikan sehingga mempengaruhi daya saing dan pertumbuhan mereka melambat.
Baca Juga: Salurkan KUR Rp23,49 Triliun, Dukungan Bank Mandiri Buat UMKM Makin Kece Badai
Untuk itu kata dia, pihaknya (Apindo) berkomitmen untuk mendorong transformasi sektor ini melalui Roadmap Bidang UMKM yang mencakup pembentukan satgas khusus, pengadaan pendanaan, peningkatan kemudahan berusaha, serta fasilitasi akses dan informasi pasar.
“Pada akhirnya akan menjadikan mereka lebih adaptif terhadap tantangan global serta berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPP Apindo Jatim Eddy Widjanarko mengatakan, saat ini kekuatan UMKM tidak dapat dipisahkan dari peran Apindo mengingat banyak anggota di berbagai daerah masih bergerak di sektor Small Medium Enterprise (SME).
“Mereka yang juga anggota kami ini menjadi tulang punggung ekonomi lokal,” kata Eddy.
Eddy mencontohkan, ada anggota Apindo di Banyuwangi dan Jember yang berhasil mengekspor produk seperti manggis, okra, dan edamame sehingga mereka mampu mengakomodir petani lokal.
“Ini bukti Apindo berkomitmen untuk mengembangkan UMKM menjadi Industri Kecil Menengah (IKM) dan seterusnya. Ini potensi besar dan perlu kita kembangkan," pungkas Eddy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat