Perluas Akses Keuangan Digital, Visa Gencar Lakukan Kolaborasi dengan Dompet Digital
Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, secara aktif mendukung perjalanan Asia Tenggara menuju masyarakat nontunai. Seiring dengan meningkatnya penggunaan dompet digital/e-wallet di kawasan ini, Visa menambahkan pilihan bagi konsumen dengan memungkinkan pemegang kartu untuk menggunakan kartu mereka secara langsung di beragam merchant atau melalui e-wallet seperti DANA di Indonesia.
Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia, mengatakan, riset Visa menemukan bahwa di Indonesia, 92% responden yang disurvei telah menggunakan e-wallet mereka dalam 12 bulan terakhir.
"Kemitraan kami dengan e-wallet di Indonesia memungkinkan pemegang kartu Visa untuk membayar melalui e-wallet mereka dengan sumber dana kartu yang diterbitkan di Indonesia, sejalan dengan semakin meningkatnya pilihan transaksi nontunai di Indonesia," katanya di Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Baca Juga: Terbang Bebas ke Destinasi Impian dengan MNC Bank Citilink VISA Card!
Kemitraan ini, lanjut Dia, memberikan konsumen lebih banyak pilihan dan mendukung usaha kecil dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam menerima pembayaran, seiring dengan meluasnya penggunaan metode pembayaran digital seperti kartu dan e-wallet. "Di Visa, kami berkomitmen untuk memperluas akses ke beragam opsi pembayaran digital yang lancar dan aman, yang pada gilirannya mendorong inklusi keuangan dan digital," ungkapnya.
Di Indonesia, pemegang kartu Visa dapat menyimpan kredensial mereka di dompet DANA dan menggunakannya sebagai sumber dana e-wallet saat membayar melalui QRIS di merchant pilihan mereka.
Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia, mengatakan, pihaknya menyambut baik kemitraan dengan berbagai pihak dalam ekosistem ekonomi digital, termasuk Visa, yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman transaksi nontunai pengguna.
"Kemitraan ini juga sejalan dengan komitmen kami, yaitu menjadi jembatan bagi ekosistem ekonomi digital, untuk membuka akses keuangan digital seluas mungkin bagi seluruh masyarakat Indonesia, dan menciptakan masyarakat nontunai Indonesia yang sehat secara finansial," imbuhnya.
Di wilayah Asia Tenggara, Visa juga telah menjalin kemitraan dengan MoMo, VNPAY, dan ZaloPay dari Vietnam, serta Maya dan GrabPay di Filipina untuk menyediakan opsi pendanaan e-wallet yang mudah dan nyaman.
Adapun riset Visa sebelumnya juga mendukung tren ini, di mana terlihat bahwa selama paruh pertama tahun 2023, satu dari tiga responden mengajukan permohonan kartu baru, dengan 43% termotivasi oleh keinginan untuk mengintegrasikan kartu-kartu ini ke dalam e-wallet. Hal ini menyoroti konvergensi dan koeksistensi yang terus meningkat antara kartu dan e-wallet.
Baca Juga: Menuju Indonesia Emas 2045, OJK Harap Inklusi Keuangan Dapat Mencapai 98%
Meskipun sebagian besar pembayaran dilakukan dari saldo e-wallet yang sudah ada, survei Green Shoots RadarĀ terbaru Visa menemukan bahwa 29% konsumen di Indonesia, 24% di Filipina, dan 39% di Vietnam menggunakan kartu mereka sebagai sumber pendanaan e-wallet. Para responden menyebutkan bahwa kenyamanan, kemampuan untuk melacak pengeluaran, kemudahan, dan keamanan merupakan beberapa faktor utama yang membuat mereka memilih mengisi saldo e-wallet mereka menggunakan kartu.
"Inovasi dan aliansi strategis sangat penting untuk memajukan sistem pembayaran. Visa memperluas pilihan konsumen dengan bermitra bersama sejumlah e-wallet terkemuka di kawasan ini, untuk memungkinkan konsumen memilih dari mana pendanaan e-wallet mereka, termasuk melalui kartu Visa. Dengan berkolaborasi bersama sejumlah e-wallet di Asia Tenggara, Visa siap merevolusi metode pembayaran, menciptakan masa depan industri pembayaran yang berfokus pada kenyamanan, keandalan, dan keamanan," jelas Poojyata Khattar, Head of Products and Solutions, Southeast Asia, Visa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: