Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diakses Ratusan Juta Orang, TikTok Jadi Wadah Edukasi Lintas Generasi

        Diakses Ratusan Juta Orang, TikTok Jadi Wadah Edukasi Lintas Generasi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Media sosial (medsos) menjadi tempat berkumpul masyarakat dalam mencari hiburan, bahkan pengetahuan. Tak kenal batasan, medsos juga menjadi ajang berkumpul seluruh lapisan masyarakat, misalnya TikTok. Aplikasi ini beberapa tahun ke belakang selalu menjadi tujuan orang-orang untuk berkomunikasi secara daring. Mengutip laporan We are Social, pengguna TikTok di Indonesia sebanyak 126,83 juta orang pada Januari 2024.

        Dalam acara bincang-bincang #SerunyadiTikTok yang berlangsung di Jakarta pada Jumat, 13 September 2024, Captain Hanafi Herlim dengan akun @hanafiherlim berbagi pengalamannya saat membuat konten di TikTok. Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di dunia penerbangan, Captain Hanafi fokus membagikan ilmunya dalam bidang aviasi.

        “Konten yang saya buat semuanya tentang edukasi penerbangan karena saya pikir banyak masyarakat yang belum tahu tentang penerbangan,” ujarnya.

        Sebagai perwakilan generasi baby boomer, pria berusia 65 tahun ini awalnya tidak memanfaatkan aplikasi TikTok. Perkenalannya dengan TikTok diawali oleh video perpisahannya saat pensiun di 13 April 2022 silam yang tiba-tiba viral. Video pribadi yang ditujukan untuk kenangan anak-cucunya itulah yang membuka jalan Captain Hanafi mejadi content creator, memanfaatkan TikTok sebagai wadah edukasi ke banyak orang.

        “Setelah melihat video saya trending, saya minta anak saya buatkan TikTok dan upload video saya. Dalam satu hari ada 2 juta penonton. Di hari ke-2, diunggah lagi yang versi lanjutan, 2 hari itu sudah menyentuh 19 atau 20 juta penonton,” terang Captain Hanafi.

        Sementara itu, bagi Liminah Tarto atau yang dikenal sebagai Ayen Boentoro, TikTok dimanfaatkannya untuk membagikan edukasi seputar kesehatan. Perempuan berusia 54 tahun dengan akun @ayenboentoro ini membagikan kiat-kiat memulai pola hidup sehat, seperti menjaga nutrisi makanan dan rutinitas kebugaran.

        “Selain sibuk menjadi ibu rumah tangga, saya membagikan konten di TikTok mengenai kesehatan karena saya melihat krisis kesehatan di negeri ini. Saya mulai ngonten tahun lalu, April-Lebaran 2023. Mengapa kesehatan? Karena saya passionate soal kesehatan,” ucap lulusan di bidang Ilmu Pangan dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) ini.

        Ayen rutin melakukan Live untuk menjawab pertanyaan pengikutnya. Bahkan, Ayen sampai meluncurkan program nutrisi berkelompok pada Juni 2023 akibat banyaknya minat orang yang menghubunginya untuk meminta bimbingan privat seputar nutrisi.

        Conten creator lainnya yang hadir dalam kesempatan tersebut, mewakili generasi milenial, adalah Tjokro Wimantara dengan akun @asahpolapikir. Pria yang akrab disapa Pak Win ini fokus membagikan edukasi seputar bisnis dan marketing.

        Baca Juga: Optimalisasi Potensi Ekonomi Digital Indonesia, TikTok Latih Ratusan UMKM Lewat Kelas Bisnis #MajuBarengTikTok 2024

        “Saya mulai membuat konten di TikTok sejak 2020 saat pandemi. Saya punya passion mengajar dan punya pengalaman mengajar ke berbagai universitas. Saya sadar, dengan mengajar 30-40 orang, impact-nya akan sampai ke 40 orang, tapi kalau online, manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak orang,” terang lulusan Tsinghua University ini.

        Sebelum mendapat jenis konten yang tepat, Pak Win telah melakukan sejumlah eksperimen dan melakukan pengolahan data. Dia bercerita, sempat membuat hingga 13 jenis konten sebelum akhirnya konsisten menggunakan format roleplay yang menggunakn jargon #HahKokGituSih di setiap akhir video.

        “Awal buat konten di TikTok, saya buat berbagai jenis konten: tulisan saja atau hanya saya berbicara depan kamera. Saya ingat membuat 12-13 jenis konten. Setelah dapet satu jenis konten yang paling tinggi engagement-nya, dapatlah model yang seperti ini, yang belakangnya ada slogan ‘Hah kok gitu sih?’,” ujarnya.

        Pengalaman ketiga content creator tesebut menjadi bukti bahwa dunia digital dapat dimanfaatkan oleh berbagai generasi. Dengan menghilangkan gap antargenerasi, media sosial seperti TikTok bisa menjadi wadah edukasi untuk para content creator berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: