- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Amman Resmikan Smelter Rp21 Triliun, Jokowi: Jadi Babak Baru Hilirisasi
Kredit Foto: Amman
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) resmi memulai produksi di smelter tembaga dan pemurnian logam mulia mereka di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Dengan nilai investasi sebesar Rp21 triliun, fasilitas ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Pembangunan smelter ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat hilirisasi industri mineral, meningkatkan nilai tambah, dan memperkuat kemandirian industri nasional. “Dengan diresmikannya smelter Amman, Indonesia memasuki era baru hilirisasi tembaga. Ini langkah penting menuju kemandirian industri nasional,” ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.
Smelter tembaga milik AMMAN ini memiliki kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat tembaga, yang diambil dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang. Fasilitas ini akan menghasilkan 222 ktpa katoda tembaga dengan tingkat kemurnian 99,99%, serta 830 ktpa asam sulfat dengan kemurnian 98,5%. Selain itu, fasilitas pemurnian logam mulia di smelter ini mampu memproduksi 18 ton emas per tahun dengan kemurnian 99,99%, 55 ton perak per tahun dengan kemurnian 99,95%, dan 77 ton selenium per tahun dengan kemurnian 99,9%.
Baca Juga: Amman Mineral Nusa Tenggara Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga 2024
Presiden Komisaris PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Hilmi Panigoro, menegaskan pentingnya fasilitas ini dalam memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global. “Dengan beroperasinya smelter ini, kita tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk tambang dalam negeri, tetapi juga berkontribusi pada resiliensi ekonomi nasional.”
Pembangunan smelter yang rampung dalam 14 bulan ini juga berhasil menyerap 7.000 tenaga kerja, dengan 80% di antaranya berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Proyek ini tercatat sebagai salah satu yang tercepat di dunia untuk kategori serupa, dengan memanfaatkan teknologi Double Flash Smelting yang menggabungkan proses flash smelting dan flash converting.
Hilmi menjelaskan jika produksi katoda tembaga pertama dari smelter ini dijadwalkan dimulai pada kuartal keempat 2024, menandai dimulainya babak baru pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang berorientasi pada nilai tambah tinggi.
“Saat ini, smelter tembaga AMMAN dalam tahap komisioning dan dijadwalkan berlangsung selama 4-5 bulan terhitung dari Juni 2024. Dalam tahapan ini, tungku smelter mulai dipanaskan dan konsentrat tembaga akan mulai dimasukkan ke smelter,” tutup Hilmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: