Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amman Mineral Nusa Tenggara Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga 2024

Amman Mineral Nusa Tenggara Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga 2024 Kredit Foto: PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) akhirnya memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Hingga 31 Desember 2024 kuota ekspor yang diberikan berjumlah 587.330 wmt (wet metrik ton) atau setara 534.000 dmt (dry metrik ton).

Izin ini didapat berdasarkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Putuskan Tawaran Kelola Tambang Minggu Ini

Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau mengatakan izin ini penting guna menutupi belanja modal tinggi yang dikeluarkan perseroan dalam pembangunan proyek smelter tembaga yang dibangun oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN). Sementara hingga saat ini smelter tersebut belum beroperasi.

Rachmat menyatakan bahwa kuota tersebut telah sesuai dengan pengajuan yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024.

”Izin ekspor ini akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan yang saat ini sedang mengeluarkan belanja modal yang tinggi untuk berbagai proyek ekspansi untuk mendukung operasional smelter,” ujar Rachmat dari keterangan tertulis, Kamis (25/07/2024).

Berdasarkan hasil verifikasi pihak ketiga independen  telah mencapai penyelesaian mekanis (mechanical completion) per tanggal 31 Mei 2024, di mana kemajuan smelter telah mencapai 95,5%. 

Proses komisioning untuk fasilitas utama smelter berlangsung segera setelahnya. Produksi katoda tembaga pertama ditargetkan pada kuartal IV 2024.  

Baca Juga: Pantas Kemiskinan Daerah Kaya Tambang Tinggi, Kementerian ESDM Ungkap Banyak yang Cari Untung Sesaat

Untuk diketahui, fasilitas smelter tembaga AMMAN memiliki total kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (“ktpa”) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan. Produk dari pemurnian ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222ktpa, sekitar 18 ton emas, 55 ton perak, dan asam sulfat sekitar 830,000 ton per tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: